Mohon tunggu...
Gusdiwo Rinoyo
Gusdiwo Rinoyo Mohon Tunggu... -

Love Hope and Dream

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanti Uang Kampanye dan Money Politic

18 Mei 2014   19:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai negara demokrasi, Pemilu merupakan agenda besar dan wajib bagi negara Indonesia. Pesta rakyat yang selalu menjadi agenda bagi negara Indonesia untuk memilih para wakil rakyat. Pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR maupun DPD telah selesai dilaksanakan. Selanjutnya adalah Pemilu Presiden 2014 yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2014 mendatang. Dalam setiap pemilu, kampanye dan money politik adalah hal yang yang selalu mengiringi dalam setiap pemilu. Kampanye dan pemilu adalah agenda yang sangat di tunggu tunggu setiap orang khususnya orang yang tingkat ekonominya rendah.

Kampanye merupakan agenda wajib dalam setiap pemilu. Dalam kampanye masing masing calon wakil rakyat akan menyampaikan visi misinya sebagai wakil rakyat dan janji-janji manis yang akan dilakukan terhadap Indonesia jika dirinya terpilih nanti. Namun tentunya dalam kampanye dibutuhkan banyak masa yang cukup banyak. Oleh karena itu banyak strategi yang yang dilakukan oleh para calon wakil rakyat dan para tim suksesnya, yaitu misalnya dengan mengadakan acara musik dangdut dengan penyanyinya yang seksi, membagikan kaos partai, membagikan uang tunai kepada para masa kampanye serta mengganti uang bensin. Hal ini tentunya sangat ditungu-tunggu oleh banyak orang. Para pemberi jasa pengumpul masa akan meraup banyak uang dari kampanye tersebut, hanya dengan mengumpulkan masa dengan iming-iming uang yang tidak seberapa dari penghasilan yang akan didapatnya nanti. Selain itu pembagian uang juga sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Mereka rela meninggalkan pekerjaan yang sedang dilakukannya hanya demi ikut kampanye. Hanya dengan berkumpul dan mengikuti acara kampanye mereka dapat memperoleh uang dan juga tidak harus kehilangan uang untuk bensin atau tanpa harus mengeluarkan modal sepersenpun sekaligus mereka bisa mendapatkan tontonan gratis dari acara dangdut ataupun acara yang lainnya yang diadakan dalam kampanye. Hal ini sudah menjadi hal yang wajar terjadi dalam setiap pemilu di Indonesia. Sebagian besar orang kebanyakan mengikuti kampanye adalah karena faktor uang bukan karena ingin sepenuh hati mendukung wakil rakyat dengan visi-misi dan janji-janji yang dicanangkan oleh setiap wakil rakyat. Hal tersebut sudah membudaya dalam setiap pemilu.

Persaingan dalam setiap pemilu mengharuskan para calon wakil rakyat berusaha keras untuk dapat mengambil hati rakyat dengan berbagai cara. Kurangnya pegawasan terhadap jalannya pemilu dan para calon wakil rakyat, seakan memberikan jalan bagi para calon wakil rakyat untuk melakukan money politic demi memenangkan kompetisi dalam Pemilu. Hal ini tentunya bertentangan dengan asas pemilu yaitu LUBER JURDIL. Namun dengan semakin maraknya praktek money politic, hal ini menjadi wajar dalam kalangan masyarakat dalam setiap pemilu. Malah money politic adalah hal yang sangat dinantikan oleh setiap orang terlebih bagi orang dengan tingkat ekonomi rendah. Angka kemiskinan yang sangat tinggi adalah faktor utama yang memudahkan praktek money politic dapat berjalan dengan mulus. Masyarakat dengan rela dan ikhlas hak suaranya dibeli oleh para wakil rakyat. Walaupun dalam prakteknya nanti belum tentu orang tersebut akan memberikan suaranya terhadap wakil rakyat yang melakukan money politic terhadapnya, dan malah dimungkinkan akan lebih memilih untuk Golput karena saking banyaknya para wakil rakyat yang melakukan money politic. Namun akan menjadi sebuah kerugian jika mereka tidak mendapatkan apapun dengann adanya Pemilu. Hal inilah yang menyebabkan praktek money politic sangat sulit untuk diberantas.

Dengan adanya faktor uang didalam penyelenggaraan dan kecurangan-kecurangan dalam pemilu, asas LUBER JURDIL pemilu akan sangat sulit untuk terlaksana. Apalagi kecurangan kecurangan tersebut malah sangat dinantikan oleh masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun