MUNGKIN baru ada di Kota Bekasi sekitar 5000 lebih aparatur Pemerintah Kota Bekasi rame-rame melakukan aksi gundul massal. Bahkan aksi gundul plontos massal tersebut dimulai dari Walikota Bekasi Rahmat Effendi. Rahmat Effendi juga rela menjadi tukang cukur dadakan meski tidak dibayar. Bisa saja kebersamaan gundul bareng ini masuk Musium Rekor MURI.
Dimuali dari nazar Walikota Bekasi Rahmat Effendi akan membotaki rambut kepalanya, jika Pemkot Bekasi mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam audit atau Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) APBD Kota Bekasi Tahun2015 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat. Pada 7 Juni 2016, BPK akan mengumumkan secara resmi di Bandung.
Makna relijius kepala gundul juga dilakukan ketika seseorang melakukan Ibadah Haji atau Umroh di Tanah Suci Makkah. Dalam filosofi kepala plonthos tanpa rambut merupakan lambang kehormatan atau kemuliaan seseorang. Begitu juga dalam artian sempit, kepala gundul adalah simbol bebersih, bersih dari niat perbuatan yang tercela.
Dalam makna harafiah, kepala atau mahkota gundul/bersih bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa atau pemikul amanah untuk mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Maka dimaknai dengan simbol mahkota atau kepala yang bersih.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi mencukur plontos beberapa aparatur yang secara suka rela ingin turut serta dalam kebersamaan. Rahmat mengatakan bahwa sebenarnya ini adalah wujud kebersamaan atas apa yang ingin kita capai bersama.Ini cara yang saya gagas dalam membangun kebersamaan dan empati antar aparatur atas apa yang ingin kita raih. Semakin banyak yang cukur gundul,akan semakin terlihat kebersamaan yang ada di KotaBekasi.
Adanya pemandangan yang berbeda terkait gundul massal, beberapa masyarakat merasa aneh dan menjadikan pemandangan tersendiri. “Waduh saya jadi bingung mau menemui seseorang, semuanya kok kepalanya gundul,”ceritanya berseloroh.
Penting untuk menjadi pembelajaran akan makna sebuah penghargaan yang harus diperoleh secara jujur dan fair. Penghargaan akan adanya kebersamaan dan kerjakeras, etos kerja semua aparatus untuk terus melayani masyarakat denga niat bersih melayani. Pikiran kepala selalu bersih untuk mengabdi dan melakukan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Buat apa kepala gundul namun pikirannya kotor untuk berharap sesuatu dalam pelayanan dan hanya menggunduli semua rambu-rambu yang ada untuk kepentingannya sendiri. Wajar tanpa pengecualian juga harus diterapkan dalam pelayanan yang wajar tanpa kecuali dan mengecualian pelayanan yang ada. Siapapun harus dilayani secara wajar taat prosedur baik investor maupun warga masyarakat umum.SALAM PATRIOT