Mohon tunggu...
Sosbud

Waduh, Jl. Juanda 'Jalan Nasional' Kok Jadi Pasar Kaget

12 Maret 2016   00:09 Diperbarui: 12 Maret 2016   00:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WADUH!!!. Jalan Ir. H. Juanda yang merupakan jalan nasional malah sering macet. Jalan ini yang berstatus jalan nasional (dalam pengelolaan pusat) menjadi titik macet yang menjengkelkan terutama malam hari hingga pagi hari. Penyebab utama adalah maraknya para pedagnag sayuran menggelar dagangan seenaknya. 

Meski dengan alasan urusan perut, para pedagnag sulit untuk ditertibkan padahal mampir setiap hari tidak jauh dari lokasi ada mobil patroli Satpol PP 'mangkal' melakukan pengawasan. Sudah bertahun -tahun penertiban lokasi ini dilakukan namun tidak pernah tuntas.

Repotnya, ada saja oknum yang melakukan pungutan liar ke pedagang sehingga pedagang merasa sudah membayar dan diijinkan menggelar dagangannya. Pungutan tersebut dengan dalih uang keamanan dan kebersihan. 

Para pengguna jalan dan pejalan kaki merasa heran, dengan keberadaan pedagang yang menutup jalan raya secara leluasa. Repotnya sampah 'basah' dari sisa sayuran menumpuk dan baru sekitar pukul 08-08 pagi diangkut dengan mobil sampah. Upaya mennggiring para pedagang untuk berdgang ke adalam pasar Baru dan menempati kios-kios yang sepi tidak pernah berhasil dengan berbagai alasan.

Sementara jika berdagang di jalan raya pengeluaran sedikit dan langsung ketemu pembeli yang malas ke dalam pasar. Kalau permaslahan ini dibiarkan terus-menerus akkan semakin sulit dilakukan penertiban karena permasalahan makin komplek. [caption caption="Para pedagang menutup jalan raya menimbulkan kemacetan. (Foto; Gusdidit) "][/caption]       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun