Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

Shiite Pile Sungai Kalimalang Kota Bekasi Penataan Terintegrasi Pendistrian

24 Februari 2016   21:16 Diperbarui: 24 Februari 2016   21:51 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Pinggir Kalimalang di pusat kawasan bisnis (humas)"][/caption]SUNGAI Kalimalang sebagai anak sungai Kali Bekasi ke arah Jakarta Timur menjadi salah satu sumber air di Kawasan Jakarta Timur. Air Kalimalang dimanfaatkan untuk bahan baku PDAM Tirta Bhagasasi dan Palyja DKI Jakarta. Di sepanjang tanggul sisi kiri-kanan Kalimalang sudah dipasang shiite pile (pancang beton/turap beton) sehingga tanggul terlihat kokoh dan menjadi bagian dari jalur pendistrian. Mega proyek Kalimalang menjadi bagian ‘gawe’ di tahun infrastruktur memasuki HUT Kota Bekasi ke-19, 10 Maret 2016.

Mega proyek normalisasi sungai Kalimalang di Jl. KH. Noer Alie ini dibiayai Banrpov (Bantuan Provinsi) DKI Jakarta sebesar Rp. 60 miliar. Shiite pile sebagai turap/tanggul beton untuk memperkokoh tanggul kali dibangun sepanjang 4 Km dan akan menyambung tanggul yang sama di wilayah Jakarta Timur.

Saat pemancangan shiite pile terpaksa mengorbankan 120 pohon angsana yang tertanam sepanjang 1 KM di Jalan KH Noer Alie mulai dari simpang Metropolitan Mal Bekasi hingga ke Kelurahan Jakasampurna. Saat itu penebangan pohon dapat penggantian bibit baru yang lebih banyak.

Sementara itu, pembangunan jalur pendistrian tahap I di sisi kiri Jl. KH. Noer Alie (Kalimalang) sepanjang 600 meter lebar 5 meter dari seberang Metropolitan Mal Bekasi hingga depan RS Awal Bros sudah selesai dan mulai dinikmati warga.

Setiap akhir pekan (weekend), hari-hari libur dan Minggu pagi jalur pendistrian tersebut ramai dimanfaatkan warga untuk sekedar jalan-jalan, track joging, lari-lari kecil dan bercengkrama. Namun sayang pemandangan sedikit terganggu karena ada genangan air di sisi jalan sehingga akan mecipratkan air jika ada mobil lewat.

Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi membangun proyek pendistrian Jl. KH. Noer Alie sebagai proyek percontohan rehabilitasi trotoar-trotoar di Kota Bekasi. Proyek yang menelan dana APBD 2015 sebesar Rp. 15 miliar berasal dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat terintegrasi dengan jaringan utilitas dan terbebas dari tiang-tiang listrik dan telpon.

Di bawah jalan dibangun gorong-gorong sebagai tempat jaringan utilitas sehingga terbebas dari aksi gali-menggali untuk pembangunan jaringan utilitas. Sudah menjadi pemandangan umum, banyak pembangunan dan rehabilitasi trotoar-trotoar di Kota Bekasi, habis dibangun rusak kembali karena aksi bongkar-pasang gali menggali jaringan utilitas seperti pemasangan pipa gas, fiber optik, pipa PDAM dan kabel telkom. Meski setelah aksi gali menggali tersebut dibangun kembali, namun tetap saja tidak seperti kondisi semula bahkan terkesan asal-asalan.

Sayang jalur tersebut kurang cantik dan asri karena beberapa taman kecil belum dibangun dan saluran air dari sisi jalan kurang berfungsi sehingga masih menyebabkan genangan. Beberapan warga Perum II dan penghuni ruko juga sering memanfaatkan pendistrian dengan cukup berjalan kaki jika ingin ke Metropolitan Mal, Ciber Park dan Hyper Mal.

Selama ini warga Kota Bekasi, bila ingin menikmati jalur tanpa kendaraan bermotor hanya bisa dilakukan pada hari Minggu saja. Momen ini, lebih dikenal dengan kegiatan Car Free Day (CFD) dan sejak jalur pendistrian selesai dibangun makin dinikmati warga kota dan menjadi ajang selfi warga.

Jalan KH Noer Alie Kalimalang Bekasi, memiliki total panjang 3,2 Kilometer, hingga perbatasan dengan wilayah Sumber Artha, Caman Jakarta Timur. Untuk tahap II akan dibangun tahun ini (2016) dari Pintu Tol Bintara samping Kampung Dua dengan anggaran Banprov DKI Jakarta.

Warga kota berharap kelanjutan pembangunan jalur pendistrian tidak terhambat agar bisa cepat selesai dan menjadi wahana rekreasi. Begitu juga semua jalan-jalan protokol seperti Jl, Ahmad Yani, Jl. Cut Mutia, Jl. Hasibuan, Jl. Chairil Anwar, Jl. Jend Sudirman dan jalan protokol lainnya dibangun pendistrian sebagai cermin perkotaan modern dan mendukung program Kota Bekasi menuju Smart Cyti. Program ini harus mendapat dukungan positif warga kota, meski di sana-sini masih banyak kekurangan. Lebih baik terus bergerak maju dari pada lelah menunggu. SALAM PATRIOT[caption caption="Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengawasi hasil pekerjaan pemancangan (humas)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun