Mohon tunggu...
Bagus Made Arisudana
Bagus Made Arisudana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Direktur BUM Desa Teja Kusuma, Desa Tejakula

Hobi saya membaca dan melakukan perjalanan ke tempat - tempat baru. harapan bisa selalu menjadi teladan bagi orang-orang sekitar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Nilai Kehidupan dari Penari

14 Desember 2023   09:44 Diperbarui: 14 Desember 2023   10:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Bagus Made Arisudana

Mahasiwa S2 Ilmu Manajemen UNDIKSHA

Hidup adalah suatu perjalanan, dalam menjalani kehidupan banyak nilai-nilai dari orang lain bahkan suatu profesi yang bisa kita pelajari. Tulisan ini terinspirasi dari sosok penari. Penari, jika kita melihat atau menonton tarian apa sih yang ada dalam pikiran kita? Sosok penari yang cantik, ayu, ada juga gagah tampan, gerak yang harmonis, seksi, menggairahkan, dan sebagainya. Penari adalah suatu profesi yang banyak dicintai, bagi kami umat Hindu Bali, tarian juga sebagai suatu persembahan dalam melaksanakan upacara di tempat-tempat suci atau Pura biasanya disebut tarian sakral. Ada juga tarian yang sifatnya hiburan atau tari balih-balihan.

Jika kita menonton tarian tanpa sadar ada nilai-nilai kehidupan yang dapat kita pelajari. Ijinkan saya bercerita mengenai pengalaman saya saat bertemu sekelompok penari di Yogyakarta. Saya sempat juga datang dalam latihan tari mereka saat itu. Jujur kaget awalnya, ketika saya melihat penampilan mereka. Agak canggung iya, tapi bukan itu yang jadi masalah. Penampilan mereka yang membuat saya merasa heran ialah dimana seorang Pria bisa sangat "lemuh" dalam bahasa bali, artinya lemah gemulai. Bahkan saat rias ada juga yang terlihat sangat cantik. Tapi dibalik itu semua saya merasa mereka adalah orang -- orang yang luar biasa. Bisa dan mau menjadi diri mereka sendiri, sesuatu yang mungkin orang lain menganggapnya sebagai kekurangan, mereka jadikan itu sebagai kelebihan dan anugrah yang bisa menunjang kesuksesan mereka. Secara pribadi ingin rasanya memberikan satu kata "Amazing."

Ini baru cerita awal. Selanjutnya yang jadi pertanyaan, belajarnya dimana? Apa yang bisa kita pelajari dari penari ini? Apa kita harus belajar nari juga? BUKAN ITU !!!! yang ingin saya bagikan disini adalah pelajaran kehidupan yang saya dapatkan dari mereka. Ada lima point yang bisa saya pelajari, sebagai berikut:

1. Mensyukuri Anugerah Tuhan

Kita menjadi manusia di dunia ini berbeda antara satu dengan yang lainnya, pahami dan sadari setiap manusia dilahirkan membawa misinya tersendiri dari Tuhan Yang Maha Esa. Banyak orang menganggap kenapa saya dilahirkan? Mengapa hidup saya susah? Dan pertanyaan lainnya. Iya namanya manusia pasti pernah GALAU. Begitu juga saya. Tapi jika kita bisa menyukuri apa yang kita miliki, hidup kita akan menjadi tenang dan penuh kebahagiaan. Bersyukur bukan berarti tidak melakukan apa -- apa, tetapi terus berjuang dan bekerja. Hanya saja, hasilnya kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Penyebab, karena yakinlah semua adalah anugerah dari Tuhan. Orang bijak pernah berkata, "Jangan cari Tuhan kemana-mana, Tuhan ada dimana-mana, karena sejatinya Tuhan bersemayam dalam setiap Ciptaan-Nya."

2. Jadilah Diri Sendiri

Banyak orang bertanya siapa saya? Who am I? Pertanyaan ini muncul karena orang tersebut belum memahami dirinya. Menjadi diri sendiri disini adalah menjadi seperti apa yang kita impikan. Seperti para penari, walaupun mereka diarahkan dalam melakukan olah tubuh, tapi yang bisa menggerakan tubuh mereka iya diri mereka sendiri, dengan kesadaran mereka. Bergerak dengan indah, manusia bukanlah robot yang hanya bisa diatur tanpa memiliki kesadaran akan apa yang mereka lakukan. Menjadi diri sendiri adalah sadar dengan apa impian kita dan apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkannya.

3. Jangan Terlalu Mendengar Kata Orang Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun