Addun-yaa la'ibun wa lahwun, dunia adalah permainan dan sandiwara. Seorang teman tiba-tiba mengirim whatsapp kepada saya pagi ini. Dan saya tertawa. Kata-kata la'ibun dan lahwun, keduanya disebutkan dalam Al Qur'an surah Al An'am 32 dan Al 'Ankabut 64.
La'ibun berasal dari kata la'iba yang berarti permainan, merupakan lawan kata dari sungguh-sungguh, mengerjakan sesuatu untuk mendapatkan kesenangan dari hiburan.
Sedangkan kata lahwun berasal dari kata laha yang berarti perbuatan yang dapat memalingkan seseorang dari kewajibannya, atau perbuatan yang menyibukkan seseorang dan dapat membuatnya berpaling dari kebenaran. Kata lahwun juga berarti sesuatu yang dapat membuat senang, atau hiburan.
Lalu apa hubungannya dua kata tersebut di atas dengan hidup kita hari ini? Saya pikir teman saya juga tidak ngasal dan bukan sekadar kepo mengirim sinyal itu saat saya tengah tenggelam dalam hibernasi.
Desember 2020 ini, total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Pilkada adalah sesuatu yang serius, dengan beragram trik dan intrik di dalamnya. Ada gaya, tetapi juga ada sandiwara yang dimainkan begitu rupa. Tipuan ini menghasilkan kebohongan di ranah publik, tetapi dari sisi politik dinilai sah.
Ada korban tentunya, dan itulah resiko dari sebuah permainan. Tidak usah bermain politik jikalau belum tahu apa itu yang disebut siasat. Siasat dari asal kata siyasah adalah gerakan evolusioner dengan diversifikasi yang dilakukan begitu rupa.
Terkait dengan beberapa keinginan tokoh warga yang kemudian ikut mencalonkan diri dalam Pilkadatahun 2020 ini, saya percaya, semua diniati untuk mewujudkan situasi dan keadaan yang lebih sempurna.
Jabat erat Indonesia!
Wonosobo, 29 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H