Dukun tersebut dinyatakan gila karena para warga planet Venus melihat bahwa dukun (orang gila) tersebut sering dan suka mandi di selokan yang sangat keruh penuh dengan air tinja warga dari galaksi Andromeda.
Para ibu langsung menghina dan berteriak  ke orang gila tersebut dengan perkataan seperti ini "Dasar orang gila tidak tahu diri. Sukanya pura-pura jadi dukun sakti padahal cuma orang gila!!". Dukun gila yang tidak terima tersebut langsung menunjukkan kesaktiannya "Wahai para ibu Atlantis lihatlah kesaktianku ini!!".
Ternyata kekuatan dukun tersebut yaitu menggerakkan kerikil, menghancurkan gelas yang isinya racun, dan memberantas kejahatan. Karena melihat kesaktian orang gila tersebut yang kepalsuan dan keanehannya akhirnya polisi dan para ibu Atlantis pun mencoba dan berusaha menggunakan ilmu yang sudah diajarkan oleh para dukun gila tersebut.
Dan akhirnya dalam waktu 1 menit 20 detik cara dari dokter gigi berhasil dilaksanakan dan berhasil membuat anak-anak dan kutu rambut dapat diselamatkan dari permainan.
Ternyata anak-anak dan kutu tersebut telah menjadi tulang belulang  karena sudah lama terjebak di permainan dan perbedaan waktu antara di permainan dan di dunia nyata adalah 1 jam di permainan sama seperti 1000 abad di dunia nyata, oleh karena itu para korban sudah menjadi tulang belulang.
Para ibu yang marah langsung mengutuk si penjahat seperti ini "Wahai penjahat suatu hari pasti kamu akan menjadi kakek-kakek." Padahal si pembuat virus telah meninggal dan telah dimakamkan 1 tahun yang lalu di kota Tokyo.
Akhirnya semua orang di tahun 3918 bisa hidup dengan aman dan gembira walaupun ada yang tidak gembira karena ada seorang bapak dan ibu dari korban permainan yang terkena virus buatan Terorman, sehingga bapak dan ibu yang tidak gembira tersebut masih dendam dan akan membuat sup tulang tengkorak rasa semangka dari mayat si pembuat virus.
Sekian cerita fantasi ini jika ada yang tidak dipahami mohon dimaklumi karena ini cerita fantasi dan diperingatkan jangan melakukan plagiat juga jangan membuat sup tulang tengkorak rasa semangka karena tengkorak itu sangat mengerikan.
 Suryo Atmojo Bonanza Raya, 30 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H