Apakah yang penting dari sebuah ucapan maaf selain mengakui kesalahan dan rasa penyesalan. Usaha yang sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama di hari depan. Inilah yang seharusnya lebih dulu ada di hati sebelum mengucapkannya kepada teman dan keluarga.
Dan tentu ada hal yang perlu dimaafkan –ada kesalahan – yang benar terjadi. Mari kita anggap itu sebagai sarat sah meminta maaf. Tanpa itu kita sepakati pesan maaf yang disampaikan tidak lebih dari salah sambung atau salah tulis saja. Saya kira anda dan saya sama-sama setuju akan hal itu. Atau kalau tidak, saya sudah terlanjur menganggap anda setuju dengan saya.
Saya jadi teringat pesan dari Eyang Mahatma Gandhi “Prayer is not asking. It is a longing of the soul. It is daily admission of one’s weakness. It is better in prayer to have a heart without words than words without a heart.” Rasa-rasanya words without heart itu yang kita temui dalam banyak sisi hidup. Betapa dunia telah berubah menjadi semacam flowchart yang bergerak dari desain yang sama setiap waktu dan teratur. Mengucapkan maaf pada saat lebaran dan mengulanggi kesalahan yang sama esok harinya. Menyenangkan bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H