Mahambeg Mring Wukir
Gunung berpijak dengan kokoh dan teguh. Tidak ada keraguan pada pemimpin yang mahambeg mring wukir. Ia selalu percaya pada keyakinan dan tujuannya. Keteguhan hati ini yang membuat masyarakat yakin akan kesungguhan pemimpin dalam bekerja.
Hasta brata ini yang kemudian dijadikan prinsip kepemimpinan oleh raja-raja jawa. Meneladani lelaku luhur pada pendahulu dalam mengemban amanah rakyat. Delapan lelaku ini seyogyanya tidak hanya dipahami oleh para pemimpin negara. Semua manusia sebagai kalifaitullah yang ditugasi mengelola alam bhumi oleh Gusti Allah sudah seharusnya menyadari dan belajar kembali kepada alam. Mengharmonisasikan diri.
***
Kepercayaan dirinya meningkat. Ia merasa memancarkan cahaya kuat yang menyinar dari tubuh dan hatinya. Perasaanya sangat tenang dan bersemangat tetapi tetap tenang dan datar. Perlahan ia membuka mata dari semadinya pelan-pelan. “Gusti”... ia kaget dan setengah tak percaya. Ia tak pernah mengalami ini sebelumnya. Ia terheran-heran dan mencoba bertanya.
Begawan Kesawidi menyentuh pundaknya pelan, “iya, dunia ini indah dan penuh dengan kebahagiaan, persis seperti yang kau lihat. Hanya dirimu selama ini masih belum mampu merasakannya”
Ia bagaikan masih dalam mimpi. Mimpi yang nyata.
“kau tak usah heran, gusti berkuasa atas segala sesuatu” Begawan Kesawidi bertutur lagi.
Ia sedikit tenang. dan mulai ikut mendengarkan pembicaraan ulat bayam disampingnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H