UnairKu UnairMu Unair Kita (Harapan untuk Mahasiswa baru Universitas Airlangga)
[caption caption="Rektorat Unair, Sura
baya"][/caption]
Bagimu almamater
Kuberjani setia
Berdharma bakti suci
Berjasa mulia
-Himne Airlangga-
Universitas Airlangga adalah kampus pluralis. Mahasiswanya terdiri dari latar belakang keragaman yang tinggi. Ada yang berasal dari kota dan ada yang berasal dari pelosok desa. Ada yang berkecukupan ada yang masuk dengan beasiswa tidak mampu. Ada yang bermobil ada yang jalan kaki. Dan tentu berasal dari daerah, agama, suku yang berbeda-beda.
Persamaan dari sekian keragaman itu adalah kita sama-sama berjuang untuk almamater tercinta. Dan tentu juga mempunyai kesempatan yang sama untuk berkarya untuk Airlangga.
Menjadi mahasiswa adalah salah satu tahapan belajar kita setelah menyelesaikan masa sebelumnya. Dan akan sangat berbeda dengan tahapan belajar kita selama di sekolah. Salah satu hal yang paling kentara adalah kebebasan untuk bisa menentukan sendiri rencana akademik sehingga setiap dari kita dituntut untuk bisa memanajemen diri sebaik mungkin.
Empat tahun kedepan akan menjadi masa-masa pembelajaran yang sangat penting buat adik adik. Untuk itu penting mulai dari sekarang (hari ini juga) menemukan passion dan rencana selama empat tahun di kampus unair tercinta. Passion adalah tujuan yang akan “membimbing” kita tetap konsisten di tengah godaan pilihan lain di sekitar.
Setelah menemukan tujuan maka kita bisa memilah kegiatan-kegiatan yang bisa kita ikuti untuk mencapai tujuan dan yang hanya akan buang-buang waktu.
Dalam perjalanan mencapai tujuan pasti akan banyak kesulitan yang kadang bisa membuat kita menyerah di tengah jalan. Maka langkah penting selanjutnya adalah temukan mentor. Kakak angkatan atau teman yang kamu percaya mampu dan bisa membimbing perjalanan meraih tujuan. Memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan masalah dan menjaga semangat adik-adik dalam meraih tujuan.
Hal terpenting diantara yang lain agar kita mampu berkarya selama menjadi mahasiswa adalah membuang jauh rasa malu dan takut. Bung karno memberikan wejangan kepada kita “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. Maka pelan-pelan kita harus (wajib) untuk mereduksi / mengurangi rasa takut dan malu dengan banyak bersosialisasi dan berorganisasi.
Bagaimananpun rasa takut ada dalam diri setiap manusia dan adalah wajar kita kadang merasa takut. Hanya saja kita tidak boleh menjadikan takut dan malu menjadi alasan kita untuk tidak berbuat apapun dan hanya diam tanpa karya dan kontribusi selama di kampus.
Kampus adalah tempat berlajar yang ideal untuk menjadi manusia yang siap bermasyarakat dengan baik. Jangan sia-siakan kesempatan besar untuk belajar dan menjadi manusia yang besar karena kita memelihara rasa takut dan malu bersosialisasi.
Setiap diri dari adik adik adalah penerus perjuangan dari senior angkatan untuk terus mengharumkan nama almamater. Membawa estafet perjuangan untuk diteruskan dengan semangat perjuangan dan pengabdian.
Di kemudian hari nanti adik-adiklah yang akan memimpin pergerakan mahasiswa di kampus kita. adik-adiklah yang akan memenangi PIMNAS. adik-adiklah yang akan memenangi lomba nasional dan internasional. adik-adiklah yang akan membawa kebanggaan untuk almamater tercinta kita di setiap kesempatan yang bisa diraih.
Akan datang hari ketika tanggungjawab perjuangan untuk almamater tercinta akan menghampiri adik-adik dan mengharuskan perjuangan untuk memenuhi itu. Maka tidak ada waktu besok atau lusa. Saat ini juga adik adik harus mulai menyiapkan diri. Sudah siapkah?
Selamat datang. selamat berjuang adik-adiku tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H