penumpang pada setiap gerbong
membawa wajah yang berbeda
bergantung dari pintu mana
kaki mereka mulai melenggang
ada kegelisahan menjadi warna
dan keringat menyekap mereka
hitungan bekal yang dibawa
berbau basi tak bersisa
gerbong depan penuh tawa
aroma bekal selalu terbawa
pada senyum saling sapa
: di matanya ada surga
Mojokerto, 14 Agustus 2018
Penyusunan puisi patarisit memerlukan konsistensi yang serba empat. Kalau pun puisi ini harus dilabeli keriteria, maka bisa dibilang bahwa kriteria puisi patarisit ini terdiri atas empat bait, masing-masing bait terdiri atas empat baris, dan tiap baris memiliki empat kata. Kata ulang, kata ulang berimbuhan, ataupun perulangan kata berimbuhan tergolong satu kata. Puisi patarisit ini berima bebas, tapi setidaknya pada akhir baris bait-bait tersebut ada yang berpola aaaa, abba, aabb, atau abab.
 Mojokerto, September 2018
Salam Literasi,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H