RINDUÂ DI BALIK SUNYI
ruang-ruang kelas dihuni sunyi
buku menjadi biksu-biksu suci
bertapa tanpa kata tanpa mata
menjaga segala warna aksara
pena ini telah lama dikebiri
tinta-tintanya kian membeku
tak mampu mencoretkan rindu
tinggal perih mengarat di hati
canda tawa hanya riuh mimpi
kini terpasung jarak dan waktu
cakapan merenda dinding ilusi
sebagai saksi semu resah kalbu
wahai anak-anakku!
hangatkan segala mimpimu itu
pada kobar api tak pernah mati
atau rendam pada ombak laut biru
yang terus menderu tanpa sepi
Mojokerto, 18 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H