PDIP sebagai partai pengusung pasangan Ahok - Jarot juga bisa menjadi serba salah dalam kasus ini. Walaupun tentu, pihak penegak hukum bisa mengatakan mereka akan menangani ini secara profesional tanpa interfensi dari penguasa. Namun sangat sulit rasanya bagi penegak hukum untuk menghindar, jika benar-benar ada interfensi itu.
Pihak SBY sendiri sudah melaporkan Antasari ke polisi terkait tuduhannya mengenai kasus ini.
Lalu bagaimana dampak dukungan Agus kepada Ahok sendiri? Apakah Ahok akan lebih mudah melenggang mencapai kemenangan? Bisa iya, bisa tidak. Artinya belum tentu demikian.Â
Yang pertama yang memberikan suara adalah pribadi masing-masing orang. Belum tentu simpatisan Agus serta-merta akan meberikan suaranya juga kepada Ahok.Â
Yang kedua, kehadiran Agus di sisi Ahok juga bisa jadi justru memberikan sentimen negatif kepada Ahok. Kenapa? Melihat perolehan suara Agus pada pilkada kali ini, itu bisa menunjukkan bahwa warga Jakarta belum "menerima" Agus dan unsur-unsur dibelakangnya seperti ayahnya, partai Demokrat dan lain sebagainya. Bisa jadi simpatisan pendukung Ahok yang tadinya memberikan suaranya kepada Ahok, berpikir kembali untuk memberikan dukungan serupa pada pilkada kedua nanti.Â
Tetapi jika hanya partai-partainya saja, ibaratnya PKB dan PPP (diluar Agus secara pribadi, Demokrat dan PAN), maka menurut saya ini akan menjadi penguatan yang dahsyat bagi barisan paslon dua dan bagi kesuksesan Ahok - Jarot untuk meraih kemenangan. Karena jika PKB dan PPP bergabung dengan PDIP dan koalisinya dalam pilkada putaran kedua ini, ini hanya merefleksikan koalisi "cantik" pada Pilpres 2015 yang lalu. Komunikasinya akan lebih mudah mulai dari tingkat elit hingga tingkat grassroot.
Akhirnya, ini hanyalah analisa saya. Semoga para elit dapat mengalmbil langkah-langkah politik mereka dengan mempertimbangkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Memikirkan keutuhan dan keharmonisan bangsa demi Indonesia raya yang ber-Bhinneka Tunggal Ika berdasarkan Pancasila.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H