Assalamualaikum Warahmatullahi WabarakaatuhÂ
Ibu Bapak Guru yang dirahmati Allah SWT.
Sesudah liburan yang cukup lama, sebagai manusia biasa semangat kita wajar ada naik dan ada turunnya.
Marilah mulai sekarang kita tanamkan, kitalah yang belajar dari siswa-siswi kita.
1. Ketika melihat siswa yang nakal dan mengesalkan marilah kita belajar untuk terus bersabar. Mencari akar penyebab mengapa siswa tersebut menjadi nakal. Dekati dengan sepenuh hati. Seperti kata Agus Salim, bahasa hati akan ketemu lagi dengan hati. Sentuh hatinya, touch their heart.
2. Ketika melihat siswa yang masih belum mampu mencapai pembelajaran yang kita harapkan, marilah kita belajar dengan sabar dan tekun untuk mencari metode, pendekatan, cara, model-model pembelajaran yang pas, sampai anak itu paham.
3. Jadilah Guru yang senantiasa bergerak, bertanya kabar secara personal. Keliling di kelas menanyakan kesulitan anak anak dalam belajar, tidak berdiam diri dan hanya memberikan instruksi.
4. Ketika kita menemui orang tua yang tidak bisa bekerja sama, cenderung senantiasa 'menyalahkan dan berharap banyak pada sekolah', marilah kita belajar dan senantiasa berdoa agar menjadi amal terbaik bagi kita dan semoga anak kita karena keikhlasan kita dimudahkan dalam setiap urusan untuk masa depannya.
5. Selalu berpikir positif, siswa siswi yang baik jumlahnya selalu lebih banyak, demikian juga orang tua yang mau bekerja sama dan baik selalu lebih banyak.
6. Kita berdoa untuk dicukupkan bukan untuk berlebihan. Syukuri apa yang sudah didapat hari ini. Tantangan kehidupan semakin sulit, alhamdulilah kita masih diberi kesempatan menjadi seorang pendidik.
7. In sya Allah kesejahteraan akan mengikuti kerja keras Ibu dan Bapak. Bismillahirrahmanirrahim. Yakinlah!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh!
Syabar SuwardimanÂ
Rekan guru yang berusaha untuk terus menjadi baik dan sabar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H