Selamat jalan Ma. Â Saya memiliki kedekatan dan rasa hormat yang sangat besar pada Mama mertuaku. Â Ibu terbaik setelah ibu kandung. Â Banyak kesan mendalam yang tertanam dalam diri penulis.Â
Tegas
Saat masih pendekatan pada istri saya, pas malam minggu ke rumah, jika sudah jam 21.00, maka  mama akan bilang, Bay pulang atau mau nginep?  Itu tandanya saya harus sudah pamit.  Batas berkunjung /apel sudah selesai.Â
Komitmen adalah janji yang sudah teruji dengan waktu. Â Mama ditinggal ayah mertua saat usia 43 tahun dan memutuskan tidak menikah lagi. Mengurus enam anak, istriku adalah putri bungsu yang saat ditingal ayah mertua masih kelas 2 SD. Â Pilihan pada anak-anaknya selalu tegas, makan enak atau tidak sekolah dan pilihan lain makan sederhana atau tetap bisa sekolah.Â
Ayah mertua pensiunan Ketua Pengadilan yang terkenal jujur. Â Jarang menggunakan mobil dinas, sering dari gajinya dibelikan buku di daerah Cikapundung sambil jalan pagi. Â Saat meninggal mewariskan buku-buku langka berbahasa Belanda. Â Pernah dapat tugas kuliah saya nemunya malah di koleksi pribadi ayah mertua.
Komitmen pada janji pernikahan, komitmen untuk fokus mendidik anak-anaknya. Â Dengan perlindungan Allah SWT, enam anaknya masuk ke PTN papan atas. Â ITB, UNPAD, UGM dan sekolah ikatan dinas bidang Kesehatan.
Pembelajar yang Hebat
Mama sampai kematian menjemput tidak pikun.  Meninggal pada usia 89 lebih sebulan, dalam keadaan kesadaran yang bagus.  Sudah sunatullah karena semua fungsi organ tubuh sudah menurun.  Mama adalah pembaca yang baik.  Ketika berada di Bogor bersama kami, bacaan yang tidak pernah lepas salah satunya adalah majalah Tempo yang saya pinjam dari sekolah tempat saya bekerja.  Kedua ada kebiasaan saya setiap mendapatkan rezeki lebih (honor lebih) sebagai guru saya selalu sisihkan membeli buku dan  Mama sering  yang menjadi pembaca pertama dari buku yang saya beli.  Itu mungkin yang membuat mama secara syariat kuat daya ingatnya dan tidak pikun di akhir hayatnya.
Contoh tanpa kata-kataÂ