Pada akhirnya kembali kepada kita, seberapa kuat keimanan kita, ternyata bukan menahan lapar yang paling penting tetapi menahan hawa nafsu keinginan, lapar ingin makan hanya sebagian kecil saja dari keinginan lain yang lebih besar. Â Toh orang-orang miskin sangat kuat menahan lapar di luar bulan Ramadhan.
Itulah titik balik saya dan bertekad untuk tidak pernah membatalkan puasa saya lagi. Â Baru dengan doa saja kepada Allah saya merasa tenang, apalagi jika diperkenankan bertemu dengan Allah SWT.
Salam sehat untuk semua.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!