Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ananda, Apa yang Kau Kejar, SNMPTN, SBMPTN atau Dunia Kerja?

24 Maret 2021   05:45 Diperbarui: 24 Maret 2021   05:52 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang gagal SNMPTN ingat bukan segalanya.  Ingat sekali lagi bukan segalanya.

Saya teringat cerita anak saya yang entah nemu dari mana.  Tersebutlah empat sahabat dari sebuah sekolah favorit di sebuah kota besar.  Mereka anak pintar.  Semuanya berjanji dan bertekad masuk sebuah universitas paling top di tanah air.

Singkat cerita tiga dari empat sahabat tadi masuk perguruan tinggi yang diinginkan, sementara yang satu gagal. Setelah mencoba melalui jalur SBMPTN tetap gagal.

Mungkin karena terlalu terobsesi dan overthinking, jiwanya terganggu dan akhirnya masuk pemulihan di sebuah rumah sakit jiwa. 

Di rumah sakit jiwa pun, tangannya selalu menggenggam buku "Cara Jitu Masuk Perguruan Tinggi Negeri Favorit".  Miris. Padahal banyak jalan menuju Roma.

Tahun ini persaingan jalur SNMPTN sangat ketat.  Ada 2.340.922 siswa yang mengisi di PDSS, sedangkan tahun lalu ada 2.293.513 siswa. Hasil verifikasi menunjukkan ada 955.781 siswa yang berhak ikut SNMPTN, sedangkan tahun lalu hanya 648.104 siswa. 

Ada kenaikan sebesar 47% peminat SNMPTN. Hal ini terjadi karena tidak ada lagi kriteria sekolah berdasarkan akreditasi. Sementara jalur SNMPTNnya dipangkas sebesar 10 persen, dari 30 persen menjadi hanya 20 persen.

Menurut panitia masuk PTN, pemangkasan jumlah kursi SNMPTN berdasarkan hasil evaluasi, ternyata kualitas mahasiswa dari jalur SBMPTN jaluh lebih baik dibandingkan dari jalur SNMPTN.

Oh ya bagi yang memiliki cukup uang tentunya tidak akan kesulitan. Mereka tinggal mencari perguruan tinggi swasta yang memiliki kualitas tak jauh berbeda.  Bahkan sekalian sekolah keluar negeri. Namun ini tentunya persentasenya sangat kecil.

Kembali ke topik, jangan pernah putus asa, masih banyak jalan untuk meraih kesuksesan tidak hanya satu pintu SNMPTN atau SBMPTN. Ingatlah pada pepatah "di mana ada kemauan di situ pasti ada jalan".

Inilah Berbagai Jalan untuk Tembus PTN

Jika gagal di SNMPTN masih ada harapan ikut SBMPTN, inilah tip lolos SBMPTN

1. Ikuti SBMPTN pilih jurusan sesuai dengan minat kalian. Jangan kaku dan gengsi, turunkan grademu tidak harus ke PTN yang ketat persaingannya.

2. Tetap masuk perguruan tinggi yang kamu inginkan. Cari informasi apakah perguruan tinggi itu ada kelas matrikulasi/kelas bersama di awal perkuliahan.

Misal kamu ingin masuk ke sebuah institut terkenal, hindari dulu jurusan yang ketat peminatnya, cari jurusan yang lebih longgar persaingannya.

Jika masuk ikuti kelas matrikulasi, raihlah nilai tertinggi. Sesudah itu ajukan perpindahan jurusan. Ini pernah dipraktekkan dan berhasil. Sesudah kuliah juga ada istilah mayor-minor, sehingga tetap dapat menikmati mata kuliah yang kamu inginkan.

3. Jika masih gagal, masuklah D3/vokasi yang mata kuliahnya banyak bersinggungan dengan jurusan S1 yang kamu inginkan.  Suatu saat lanjutkan dengan masuk S1 yang kamu inginkan tentunya dengan ketentuan yang berlaku, biasanya jumlah SKS ditentukan dari hasil matrikulasi antara jurusan di D3 dengan S1.

4. Saat ini banyak dibuka sekolah vokasi setara S1 atau D4, gelarnya sarjana terapan. Misal S.Ak.Ter, alias sarjana akuntansi terapan. Oh ya S2 bagi sarjana terapan sudah banyak dibuka di berbagai perguruan tinggi. Biasanya karena disiapkan untuk terjun di dunia kerja, selama kuliah lebih banyak praktek, komposisinya 60% praktik, 40% teori.  Ini tentunya lebih memudahkan dalam pekerjaan.  Oleh karena itu carilah informasi sebanyak-banyaknya.

5. Kalau tidak ingin repot dengan persaingan dunia kerja, mulailah mencari informasi sekolah kedinasan.    Ingat ketika mereka yang saat ini lolos SNMPTN atau SBMPTN suatu saat akan bersaing mencari pekerjaan, sementara yang masuk sekolah kedinasan sebagian besar sudah terjamin di dunia kerja.

6. Jika tetap ingin masuk jurusan yang diinginkan, daripada masuk jurusan yang bukan keinginanmu, ambillah bimbel intensif, benar-benar hanya belajar untuk bisa masuk PTN. Ini keputusan anak saya 4 tahun lalu. Akhirnya bisa masuk jurusan yang dia inginkan.

Itulah beberapa tip untuk bisa lolos. Kalau tidak lolos juga, selalu percaya bahwa dibalik semua itu ada hikmah dari yang Maha Kuasa.

Bacaan Penunjang

1 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun