Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Built to Last: Cinta Sepanjang Masa Pak Tjiptadinata dan Ibu Roselina Effendi

13 Januari 2021   11:31 Diperbarui: 13 Januari 2021   12:34 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Built to Last, adalah sebuah judul buku yang meneliti perusahaan-perusahaan besar yang mampu bertahan dalam jangka waktu lama. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai visi jauh ke depan. Saya mengibaratkan Pak Tjip dan Bu Roselina ini membangun keluarga dengan visi yang jelas, membangun sampai akhir dan mewariskannya kepada anak-anaknya, termasuk pada kita yang membaca kisahnya.

Nilai-nilai built to last inilah yang akan menjadi pendekatan dalam menuliskan kisah cinta mereka.  Kisah cinta sepanjang masa yang penuh dengan toleransi, yang juga ditularkan dalam pergaulan mereka berdua dengan sekitarnya.

Saya sendiri sangat gembira ketika Pak Tjiptadinata mampir ke lapak saya, ketika saya menulis “Perempuan-perempuan Tangguh dalam Kehidupan”, yang saya tulis pada tanggal 18 September 2020, tulisan itu menggambarkan peran perempuan yang mampu menjadi penyangga kehidupan keluarga dalam berbagai situasi, termasuk ketika pandemi melanda.  Dalam hati siapa saya dikunjungi masternya Kompasiana.  Hehehe.  Ini komentarnya Pak Tjip:

Pertama sayang Ibu, selanjutnya sayang istri dan anak-anak.  Selamat pagi Pak Syabar.  Terima kasih sudah berbagi tulisan inspiratif.

Salam hangat.

Dalam tulisan itu saya lupa menuliskan istri, jadi seakan diingatkan dengan halus dan bijaksana.

Kemudian sapaan hangat datang dari belahan jiwa Pak Tjiptadinata, Ibu Roselina ketika saya menulis “Merananya Bogor Barat Menunggu Dicabutnya Moratorium Daerah Otonomi Baru”, yang saya tulis pada tanggal 12 November 2020.

Ini komentar Ibu Roselina:

Selamat pagi Mas Syabar.  Terima kasih sudah berbagi tulisan menarik sarat info terkini.  Salam hangat selalu ya Mas.

Bagi saya yang termasuk baru (lama tapi kemudian tidak aktif) di Kompasiana, sapaan dari kedua tokoh di Kompasiana sudah cukup memberikan kesan kepada saya bahwa mereka sangat humble dan terbuka kepada siapapun.   Patut menjadi teladan bagi kita terutama dalam membangun keharmonisan keluarga.

Prinsip-prinsip Built to Last

  • Menjadi pembuat jam bukan pembaca waktu, sehingga siapapun dalam lingkaran keluarga  Pak Effendie dan Ibu Roselina menjadi pembaca waktu, sehingga keluarga dapat tumbuh dengan baik dan saling menghargai
  • Menerapkan DAN bukan ATAU, membangun keluarga sama seperti perusahaan, harus mengerjakan  banyak hal.  Artinya ketika seorang ayah sedang mengerjakan hal tertentu dia tidak mengatakan ATAU tapi DAN. Perusahaan ayah harus besar DAN ayah tetap harus mampu mendidik anak-anak ayah dengan baik.  Tentunya ini terwujud jika pasangan mempunyai visi yang sama.  Keseimbangan itu telah berhasil ditunjukkan oleh pasangan Pak Tjip dan Ibu Roselina.
  • Menjaga ideologi utama dalam keluarga, seperti toleransi, tidak menggunakan kekerasan, selalu terbuka.  Kalau perusahaan sambil menjaga ideologi utama sekaligus harus mendorong pertumbuhan.  Pertumbuhan dalam keluarga artinya harus tetap mau belajar sehingga bisa mengikuti perkembangan jaman tetapi tanpa meninggalkan ideologi utama
  • Menggapai keselaran secara konsisten,  untuk poin ini waktu telah membuktikan, keselarasan telah mereka jalani secara konsisten selama 56 tahun.  Lima puluh enam tahun mengarungi samudera kehidupan, sudah melewati berbagai gelombang kehidupan, dan saya yakin tidak ada kata selesai sampai Yang Maha Kuasa menyudahi tugasnya.

Itulah pandangan saya melihat keharmonisan dan keteladanan mereka berdua, karena mampu membangun visi dan bersama-sama menjaganya.  Prinsip-prinsip built to last seperti uraian di atas tergambar dengan jelas, dan seperti kata pepatah "harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama".  Itulah makna sebenarnya dari built to last, menanamkan keberhasilan/nama baik dalam waktu yang lama.

Selamat untuk Pak Tjip dan Ibu Roselina.

Salam sehat. 

Bacaan Penunjang

Built to Last, 13 Januari 2021. 13 Januari 2021 pimtar.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun