Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik 90s, Terlalu Manis untuk Dilupakan

9 Januari 2021   00:01 Diperbarui: 9 Januari 2021   00:23 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain Canva/pribadi

Musik tahun 90-an memang banyak melahirkan penyanyi dan musisi hebat. Terlalu banyak penyanyi solo, group band atau bahkan boy band dan girl band untuk disebutkan. Beberapa diantaranya penyanyi solo perempuan ada Nike Ardila, Inka Cristie, Ruth Sahanaya, Anggun C. Sasmi.  Penyanyi solo pria, Hedy Yunus, Bebi Romeo, dan Glenn Fredly (akhir tahun 90-an) . Group Band antara lain Dewa 19, KLa, Sheila On 7, Gigi, Padi. 

Boy Band dan Girl Band ada Trio Libels, Cool Colors, AB Three, Rita Sita Dewi.  Pantas dan layak bahwa musik tahun 90-an adalah masa keemasan belantika musik Indonesia. Mengutip lagut hits Glenn, “cukup sudah kutakan”,  hebatnya musik tahun 90-an.

Ternyata musik 90s yang enak didengar dan menghanyutkan itu juga bisa kita nikmati dari lagu-lagu barat yang sangat popular saat itu. Biasanya akan menjadi lebih terkenal karena menjadi bagian dari sound track sebuah film.  Contohnya lagu Blaze of Glory (sekaligus nama album) dari Bon Jovi adalah sound track dari Film "Young Guns II".  Di film romantis ada My Heart Will Go On sebagai sound track film "Titanic".  Sama seperti lagu-lagu Indonesia, lagu-lagu barat tahun 90-an juga sangat digemari dan booming di pasaran.

Saya Penikmat Musik 90s

Saya tentunya hanya bagian kecil dari penikmat musik 90s, dari sekian banyak penggemar.  Di tahun 90-an saya sedang kuliah di sebuah perguruan tinggi di Bandung.  Kalau sudah selesai perkuliahan biasanya berkumpul di depan ruang himpunan dan menjelang sore nyanyi bareng lagu yang sedang terkenal saat itu.  Suara fals kalau bareng-bareng kan tidak terlalu kentara. Hehehe.

Saya harus mengucapkan terima kasih kepada para musisi yang telah menciptakan lirik lagu yang menyentuh jiwa.  Sulit menciptakan lagu dengan lirik yang mampu menyihir pendengarnya.  Saya ingat tahun 1990-an saat membawa mahasiswa baru untuk Latihan Penelitian Lapangan di sebuah lereng pegunungan di utara Bandung, lagu yang hits saat itu adalah Kangen dari Dewa,  liriknya :

Kuterima suratmu telah kubaca dan seterusnya sampailah pada bait

Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang
Melepas semua kerinduan yang terpendam

Bayangkan maknanya, saat itu belum ada SMS, aplikasi chatting WA dan sebagainya, kedatangan surat itu sangat ditunggu.  Suami yang sedang bertugas jauh dengan berbagai macam profesi, sepasang kekasih yang terpisah karena sedang mencari ilmu, begitu membaca surat yang datang, kegembiraan yang tak dapat digambarkan lagi dengan kata-kata. 

Coba awalan lagu Kangen dari Dewa19 itu liriknya diganti misal kuterima WAmu sudah kehilangan makna, karena sekarang dengan mudah dibalas dan apalagi bisa panggilan video.  Kedalaman lirik itulah yang mungkin membuat lagu sekaligus musik 90s bertahan dalam kenangan banyak orang.

Saya tak memungkiri jika dalam perjalanan cinta saya dengan istri banyak ditemani indahnya musik 90s.  KLa adalah salah satu grup favorit saya dan istri.  Musiknya unik, lagunya puitis.  Lagu berlirik puitis memang banyak lahir dari musisi Jogya, tentu saja sang lejennya adalah Ebiet G. Ade. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun