Anak Perempuanku, Aku Ayahmu (Tulisan untuk Kedua Putriku)

Prinsip kedua adalah kesetiaan.  Ini sebenarnya berkaitan dengan saya memperlakukan istri atau ibunya anak-anak.  Karena biasanya kalau anak perempuan jika ibunya disakiti atau dikhianati, maka mereka akan satu paket memusuhi kita.  Saya tidak memungkiri dalam kehidupan godaan itu selalu ada.  Pernah saya menerima pesan sms (saat itu belum ada pesan berbasis internet seperti WA, telegram dan sejenisnya) dari seorang perempuan yang bersedia dinikahi tanpa syarat.  Saya kaget, sebagai laki-laki ada rasa ego ingin tahu, merasa ada yang membutuhkan.  Perasaan saat itu bercampur aduk.  Tetapi pada akhirnya tidak saya tanggapi.  Keisengan awal kehancuran.  Ingat film Fatal Attraction, istri lebih baik, lebih cantik, laki-lakinya kemudian tergelincir karena iseng.  Rumah tangga hancur. 

Saya tidak merasa ganteng, jauh dari ganteng.  Tetapi ternyata yang dicari kemudian adalah yang dianggap mapan.  Saya ketika itu awal ditunjuk jadi pimpinan sekolah, mungkin disangkanya saya memiliki banyak uang.  Begitulah kehidupan.

Kembali ke prinsip kesetiaan, kalau saya langgar maka, saya telah menyakiti lima perempuan sekaligus.  Istri saya, kedua putri saya, Ibu saya dan Ibu mertua.  Tetapi yang lebih fatal membuka peluang orang lain untuk menyakiti putri saya.  Kehormatan dan harga diri mereka akan terkoyak.  Itulah arti kesetiaan.    

Itulah dua mahkota yang harus saya jaga dan saya fokus untuk menjalaninya dalam kehidupan. Tidak lupa senantiasa berdoa semoga mampu menjadi ayah yang baik, sampai ada pengganti imam yang baik buat kedua putri saya.  Aamiin.