Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehatkah Mental Saya, Kamu dan Kita?

12 Oktober 2020   03:05 Diperbarui: 12 Oktober 2020   05:24 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara penyebabnya secara umum:

  • Faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan mental dalam keluarga.
  • Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya.
  • Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak.
  • Mengalami diskriminasi dan stigma.
  • Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat.
  • Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang.
  • Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.
  • Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.
  • Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak.
  • Stres berat yang dialami dalam waktu yang lama.
  • Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.
  • Tinggal di lingkungan perumahan yang buruk.
  • Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan dan yang pernah dialami.

Yang ditebalkan adalah yang dialami Robin Williams, begitulah yang dapat ditangkap dari penuturan teman dekatnya.

Bagaimana Menjaga Mental Tetap Sehat?

Dalam buku The Happy Therapy Book, Resep Sederhana Hidup Bahagia ada 89 resep untuk bisa hidup bahagia.  Saya tidak akan mengutip semua, tetapi hal-hal yang juga sering kita dengar, beberapa diantaranya berbagi kebahagiaan dengan orang lain, bersedekah, bersyukur, berkarya, temukan makna kehadiran diri, lakukan hobi, memaafkan dan minta maaf,  menahan emosi, membantu orang lain, mengingat kebaikan orang pada kita, pasrah dan ikhlas.  Itulah sebagian yang saya coba sampaikan pada tulisan ini.

Temukan makna kehadiran kita, terutama dari mana kita berasal, apa yang harus kita lakukan dan kemana kita akan kembali.  Kalau tujuan utama kehadiran kita sudah kita temukan, maka setiap langkah kita akan kita maknai untuk memberi manfaat pada orang lain. 

Memaafkan diri dan orang lain itu sangat membantu kesehatan mental kita, termasuk minta maaf tidak akan merendahkan kita.  Derajat memaafkan tentunya lebih tinggi karena posisi kita yang disakiti, tetapi artinya kita melepaskan rasa marah, dendam dan itu sangat luar biasa. Memaafkan diri juga sangat penting termasuk dari masa lalu kita.

Pasrah dan ikhlas kunci bahwa kita memiliki batas.  Kita tidak mungkin mengejar semua keinginan, ada yang harus kita lepaskan, kita ikhlaskan.  Pasrah pada hasilnya karena tidak semua sesuai keinginan kita, tentunya setelah kita menjalani proses dengan sungguh-sungguh.

Dalam tulisan ini saya juga kutipkan beberapa kata-kata bijak (quotes) dari buku yang sama:

Manfaat Berbagi untu Kesehatan Mental
Manfaat Berbagi untu Kesehatan Mental
Happiness doesn’t always about getting something, it also about giving something. Kebahagiaan tidak selalu tentang mendapatkan sesuatu, itu juga tentang memberikan sesuatu.

Ingatlah bahwa orang yang bahagia adalah bukan yang mendapatkan segalanya melainkan yang memberikan dan membagikan yang dia punya. H. Jackson Brown Jr.

Bersyukur atas apa yang telah anda miliki akan berakhir dengan memiliki lebih banyak.  Jika anda berkonsentrasi terhadap apa yang tidak anda miliki maka anda tidak akan pernah merasa cukup.  Oprah Winfrey

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun