Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menakar Masalah Pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19

19 Agustus 2020   04:35 Diperbarui: 19 Agustus 2020   07:46 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan Guru:

  • Persiapan belajar daring ternyata jauh lebih sulit, materi harus dibuat semenarik mungkin.
  • Kebutuhan kuota internet guru jauh lebih mahal, meskipun ada wifi di sekolah (bagi yang sudah pasang), tetap saja kebutuhannya sangat besar.  Sebagai contoh kalau guru mengajar 36 siswa/kelas, maka guru itu akan menerima laporan tugas dari 36 siswa/kelas, bayangkan kalau mengajar lebih dari 1 kelas.

Permasalahan siswa:

  • Timbul kebosanan terutama karena aktivitas mereka yang terbatas
  • Semua guru menyampaikan pembelajaran menggunakan aplikasi yang sama
  • Kerinduan suasana bercanda dengan teman sebaya yang memang sangat mereka butuhkan

Perkataan dan Perilaku yang Tidak Semestinya

  • Perkataan guru makan gaji buta
  • Orang tua banyak yang menggampangkan (ini berkaitan dengan kapasitas), misalnya enak ya guru  hanya memberikan tugas, mengerjakan tugas asal-asalan
  • Berpikir hanya kesulitan dirinya sendiri,  sehingga kurang memiliki rasa empati
  • Mendesak masuk sekolah, sementara sanksi berat menanti sekolah.

Kita paham demikian besarnya kesalahpahaman ini terjadi.  Pembelajaran jarak jauh tidak dirancang untuk jangka panjang, semua berpikir pandemi ini berlangsung dalam waktu yang pendek, apalagi drama Covid 19 di negara ini lebih ramai dibandingkan dengan penyelesaiannya.  Sehingga ini juga jadi bagian yang membuat semua pihak merasa lelah psikologis secara berkepanjangan.

Kerja sama 

Saat ini yang dibutuhkan untuk menghadapi badai pandemi adalah kerja sama, saling percaya dan termasuk komunikasi di dalamnya.  Solusi dari pemerintah seperti subsidi pembelian kuota internet dari dana BOS, kurikulum khusus di masa pandemi dan solusi lainnya tetap tidak akan memberikan solusi yang memuaskan, karena sesungguhnya manusia adalah mahluk bermain, mahluk yang membutuhkan teman nyata, menyalurkan berbagai kativitas fisik secara sehat dan saat ini sangat terbatas.

Selain kerja sama kita dituntut untuk bersabar menghadapi musibah ini.  Saatnya kita menyatukan langkah agar badai ini segera berlalu.  Pendidikan bagaimanapun harus terus berjalan karena merupakan modal masa depan.  Investasi terbesar bangsa adalah melalui pendidikan.  Jangan pernah berkecil hati, dalam sejarah pada tahun 1966 sekolah pernah ditunda karena kondisi bangsa saat itu, tahun 1978 sekolah ditambah 1 semester sehingga masa belajar menjadi satu setengah tahun.  Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya.  Mari saatnya kita bersama-sama melalui badai ini dengan disertai harapan optimis pandemi ini segera berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun