[caption caption="Rizka Heryani, Guru Honorer dengan Penghasilan Puluhan Juta"][/caption]Sudah seharusnya setiap guru memiliki jiwa entrepreneurship seperti guru cantik yang satu ini. Ya. Rizka Heryani Yulisa tidak menyangka darah wirausaha yang mengalir dari ibu mengantarkannya menjadi seorang Womenpreneur.
Ia mengawali usahanya di bidang kuliner ketika ada tugas semasa kuliah. Saat itu materi perkuliahannya adalah Kewirausahaan. Dosen menugaskan setiap mahasiswa harus membuat sebuah produk. Maka, terbesitlah di benak Rizka saat itu untuk mengemas cemilan yang mudah dan murah. Dipilihlah Cemilan KKN menjadi labelnya.
“Tahun 2013 banyak kasus korupsi tokoh-tokoh nasional, termasuk salah satu artis cantik yang menjadi tersangka. Maka, saya plesetkan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) menjadi Krenyes Krenyes Nikmat,” ujar Rizka yang pernah kuliah jurusan PKn di STIKP Garut ini.
Siapa sangka, berawal dari tugas akhir semasa kuliah dengan modal Rp. 137.000, guru honorer cantik ini kini berpenghasilan puluhan juta per bulan.
“Alhamdulillah, tentu saja ini hasil do’a dan kerjasama tim, termasuk reseller yang sudah tersebar di luar kota,” sambung guru PKn di SMK IT IQRO yang kini memiliki sekitar 200 reseller ini.
karyawati Cemilan KKN, Leles, Garut. (dok. Pribadi)
Ada 12 variant yang diproduksi Cemilan KKN, diantaranya produk unggulan Makaroni , Kerang Sakti, Rantai Cinta, Stick Balado, Cireng Cinta, dll. Untuk tingkat kepedasannya pun mulai dari original sampai level 10.
Yang membanggakan, Cemilan KKN menjadi salah satu dari 3 produk UKM unggulan Kecamatan Leles.
Berpenghasilan puluhan juta tidak menjadikan guru yang masih gadis ini lupa diri. Rizka pun menularkan jiwa kewirausahaannya kepada anak didiknya. Dengan gemblengannya, salah satu anak didiknya ada yang berpenghasilan Rp. 125.000 per hari.
Tak hanya itu, memberdayakan masyarakat menjadi target mulianya. Ada belasan ibu-ibu rumah tangga Kampung Kandang Kaler, Desa kandang Mukti, Leles yang menjadi bagian dari tim Cemilan KKN. Dengan harapan banyak terlahir ibu-ibu yang mapan dan mandiri.
Roni Yusron Fauzi