Mohon tunggu...
Muhammad Hendra
Muhammad Hendra Mohon Tunggu... lainnya -

...hanya orang biasa...bukan siapa-siapa...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Maaf....Aku Tidak Mencintaimu....

30 April 2010   08:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_130046" align="aligncenter" width="500" caption="Biarlah rerumputan hijau yang mendefinisikan arti kata cinta......"][/caption] Jika hanya karena keindahan dan kecantikanmu… Pantaskah hati ini mengagumimu dengan lantunan syair yang kutuliskan untuk memprosakan kata Cinta yang menyiksa, padahal kau hanyalah sebutir pasir kasar diantara sahara gersang ketidaksempurnaan, Pantaskah hatiku terus menyanjung ketidaksempurnaanmu dengan terus menuliskan bait kasih sayang untuk melukiskan perasaan yang hanya akan berakhir pada fatamorgana….. Haruskah jiwa ini kusandarkan pada perasaan yang equliubriumnya hanya berujung pada perih dan bahagia…. Haruskah harapan ini kupanjatkan pada mahluk tak paripurna namun hanya akan mengombang-ambingkan diriku dalam nelangsa dan luka….. Jika hanya karena paras, harta dan tuturmu…. Apakah pantas rasa kasih ini ku tambatkan di dermaga harapmu karena setia pada inderaku yang semu… Saat ku tahu paras cantikmu atau ketampananmu akan berubah menjadi kulit yang menua…. Saat ku sadari hartamu akan berubah menjadi tanah dan debu….. Saat kumengerti rasa humor dan kepandaianmu akan beranjak menjadi pikun dan amarah…… Saat kupercaya kekuatan dan keperkasaan mu akan berubah menjadi lumpuh, lemah tak berdaya….. Saat pengabdianmu berubah menjadi penghianatan pencari tuan…… Saat ku tahu hidupmu yang kupercaya menjadi pelita di tiap sudut jiwaku akan berubah menjadi gelapnya kematian dan kehancuran…… Jika rasa cinta yang kurasa begitu menggebu ini sebanding dengan cinta seorang ibu atas anaknya yang begitu setia dengan penuh kelembutan dan kasih sayang dalam membesarkan anaknya Maka atas nama cinta masih mampukah aku tak memperkeruh kesuciannya yang biasa kuberikan dikala sang anak tumbuh besar dan mendurhakai seluruh kebajikan yang telah sang ibu berikan……. Jika kunyatakan cintaku putih seputih iringan awan, mampukah aku menjaganya diantara derasnya tiupan angin hingga tak berubah menjadi sekelam mendung…. Jika kunyalakan pelita sebagai pemancar cahaya dalam qolbu yang sedang dilingkupi gulita sebagai ungkapan kata cinta....maka,sanggupkah aku menahannya untuk tidak memadam saat hembusan halus angin datang menyerang Maaf kurasa ku takkan mampu nyatakan cinta karena saat ini ku sedang belajar memahami sahutan rerumputan hijau yang bersenandung menyanjung kalimat cinta…. [caption id="attachment_130046" align="aligncenter" width="500" caption="…..atau biarlah mereka saja yang berpuisi kalimat cinta….."][/caption] ------- Bagian kedua cerita cinta : Cinta mengapa kau hentikan jalan kami di titian perjalanan sumber gambar : Silahkan klik gambar.... April, 30-2010 (untuk kado ulang tahun ibuku...) اَللــّٰـهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍوَعَلَىآلِ مُحَمَّدٍ Terima kasih sahabat telah membaca, mohon hadiahkan keutamaan sholawat yang telah kita baca demi para ibu yang jasanya takkan pernah mampu kau bayarkan......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun