Mohon tunggu...
Muhammad Hendra
Muhammad Hendra Mohon Tunggu... lainnya -

...hanya orang biasa...bukan siapa-siapa...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selamat Datang Israel, Hanya Ini yang Bisa Kami Suguhkan..

2 Februari 2010   00:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:08 2079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hebat sekali, bahkan bayi yang belum dilahirkan dan belum dikandung pun sudah disiapkan untuk dibunuh, sebuah usaha yang sangat cerdik dalam memusnahkan sebuah peradaban.

Wahai Bapak pejuang kemanusiaan, apakah kita akan menjadi salah satu negara ‘penyumbang” dan pendukung berbagai bentuk pemusnahan dan kekejian ini…. Dan kabar baiknya bukan hanya itu, bukan hanya masalah kemanusiaan, apakah kita rela mengorbankan informasi sensitif negara kita kepada negara parasit ini, seperti yang pernah terjadi di negaranya penjunjung kapitalis Amerika serikat. Dilansir oleh Laporan mendalam Richard H Curtiss yang dikeluarkan Washington Post edisi Juni 2000, sempat menyeret nama Amdocs dalam kasus penyadapan telepon di gedung putih.

Dalam laporan Richard H Curtiss, ia menyebutkan penyadapan telepon dan pencurian data-data penting intelijen AS oleh anggota Mossad sebagai bagian dari aksi spionase. Lantas apa hubungannya dengan Amdocs? Aksi-mata-mata yang dilakukan Israel terhadap Amerika Serikat tersebut diduga melibatkan seorang karyawan Amdocs yang ketika itu menjadi subkontraktor pada program billing telepon untuk CIA. Karyawan pria yang diduga anggota intelijen Israel Mossad tersebut memiliki seorang istri yang bekerjad di kedutaan Israel di Washington.

Dikatakan Tifatul, Indonesia memang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu, Indonesia tidak memiliki hubungan dagang dengan Israel dan tidak ada kantor perdagangan Israel di Indonesia. "Tapi, kalau berdomisili di Amerika Serikat, meski sahamnya dimiliki orang Israel, sulit ditolak kehadirannya di sini," ujar mantan Presiden PKS itu. Memang saya inilah yang bodoh dan kurang mengerti namun ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan…. Dimana jelas-jelas media internasional yang bahkan organisasi kemanusiaan Irlandia pun menentang hubungan dengan perusahaan Israel ini, mengapa Indonesia dengan mayoritas terbesar penjunjung tinggi nurani ini dengan sila pancasilanya “kemanusiaan yang adil dan beradab” ini rela bahkan menawarkan diri untuk ditunggangi oleh Negara pengoyak kemanusiaan, apakah pernyataan tersebut hanyalah sebuah tulisan tanpa makna ? Dimana jelas-jelas berbagai pelanggaran kemanusiaan dilakukan oleh negara ini dalam menjalankan prinsip bahwa mereka adalah umat pilihan, berapa banyak keluarga yang dibunuh oleh pasukan negara bonekanya di Irak, Afganistan dan negara belahan lain, hanya karena alasan yang tidak dapat dibuktikan ? Apa tidak memikirkan bahwa dengan presentasi terbesar karyawannya yang berada di Israel, maka Israel sendiri memanen devisa dari GNP yang diperolehnya dari belahan negara lain dan secara tidak langsung digunakan untuk cadangan “devisa” guna menyiapkan proses penyiksaan umat manusia di Palestina dalam peperangan berikutnya… ? Apa kita begitu rendahnya hingga bersedia melacurkan aib negara kita sendiri untuk dimanfaatkan oleh negara parasit tersebut, untuk membantu mereka menyusun sketsa target rakyat negara ini sebagai korban pembunuhan dan kekejian di masa mendatang ? Mohon penjelasan Partai Keadilan Sejahtera, dan Bapak Pembela Kemanusiaan, Ustadz Tifatul Sembiring… silahkan buka google-image, lalu type Gaza, lalu lihat yang anda dapatkan bandingkan dengan ketika anda ketik Indonesia. NOTE: 1. Kejahatan Kemanusiaan bukan hanya harus diperjuangkan oleh segelintir komunitas atau kalangan tertentu, namun seluruh mahkluk yang dinamakan manusia, dalam proses yang disebut self-reflection. Seperti yang dituliskan oleh Dina Y.Sulaeman (pengkaji masalah Tim-Teng), Mengapa Kita -apapun agamanya-Harus Dukung Palestina? 2. Tulisan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyudutkan, menghina, atau menghujat pihak2, organisasi atau individu tertentu, hanya sebuah sebagai pemaparan untuk sebuah pertimbangan oleh otoritas pengambil keputusan, dan agar kita selalu mengambil hikmah dibalik sebuah kejadian. Seperti halnya terjemahan Hadits Rasulullah : Abdullah bin Umar RA mengatakan, Rasulullah SAW bersabda:

"Orang muslim adalah saudara bagi saudaranya yang lain, tidak berbuat zalim kepadanya dan tidak menghinakannya. Barang siapa peduli pada kebutuhan saudaranya, maka Alloh akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, maka Alloh akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat kelak. Dan barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Alloh akan menutup aibnya pada hari kiamat kelak. ( Hadits Riwayat Mutafakkun 'Alaih)

Mohon maaf lahir dan bathin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun