Mohon tunggu...
Gurit Asmoro
Gurit Asmoro Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong Sebagai seorang yang memiliki profesi menjadi guru, saya harus mampu mengemban tugas mencerdaskan bangsa. Meski saya memiliki hobi dibidang bulutangkis tak menghalangi saya mengembangkan literasi tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPAUN MEMBACA PESERTA DIDIK

3 Desember 2023   18:25 Diperbarui: 3 Desember 2023   18:51 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan Model Problem Based Learning oleh Gurit Asmoro

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPAUN MEMBACA PESERTA DIDIK PADA MATERI MENEMUKAN MAKNA TERSURAT DAN TERSIRAT TEKS EKSPOSISI

PENDAHULUAN

Situasi dan kondisi yang melatarbelakangi dibuatnya best practice ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam membaca sehingga membuat lemahnya siswa dalam pemahaman konten. Hal lain yang membuat kemampuan siswa rendah dikarenakan motivasi siswa yang rendah sehingga minat membacanya kurang. Faktor -faktor tersebut merupakan faktor dari siswa. Adapun faktor dari luar diri peserta didik adalah dari guru itu sendiri. Guru atau pendidik masih banyak terpusat dalam satu metode yakni penggunaan metode ceramah dan belum menerapkan pembelajaran yang inovatif. Hal ini senada dengan pernyataan Susan (2019) menyatakan faktor yang memengaruhi kemampuan membaca siswa adalah kurangnya motivasi siswa dalam hal membaca yaitu minimnya minat siswa dalam membaca dan memahami teks bacaan yang diberikan guru, serta sarana dan metode atau strategi pembelajaran membaca teks eksposisi yang belum efektif

Penyebab masalah yang menjadi akarnya adalah kurangnya minat dan perhatian siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Siswa cenderung pasif atau hanya reseptif karena pendidik hanya menerapkan metode ceramah. Oleh karena itu perlu adanya semacam model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan, minat, dan perhatian siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang ditawarkan berdasarkan masalah yang terjadi adalah model PBL. Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Dimana siswa dapat secara aktif berpikir dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial mereka (Dewi, 2013). Pembelajaran yang dirancangpun harus terencana dan menarik perhatian siswa. Modul ajar harus menampilkan inovasi pembelajaran, penggunaan media ajar harus secara cermat dapat meningkatkan motivasi dan rangsangan agar dapat membawa pengaruh psikologis (dalam Arsyad, 2011: 15). Materi ajar dikemas dengan sederhana namun mudah dimengerti, LKPD juga harus memiki perintah yang jelas agar tidak membingungkan siswa, terakhir instrumen penilaian harus dapat menilai setiap detail perkembangan siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dan jurnal ilmiah maka diperoleh tujuan dari penulisan praktik baik ini adalah bagaimana upaya peningkatan kemampuan membaca siswa melalui penerapan model pembelajaran PBL dalam materi menemukan makna tersurat dan tersirat teks eksposisi. Adapun peran penulis dalam praktik baik ini adalah sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab dan berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan agar dapat berjalan secara efektif, serta melakukan inovasi-inovasi pembelajaran yang sesuai seperti pemanfaatan dan penggunaan media berbasis digital, bahan ajar, serta model pembelajaran disesuaikan dengan kondisi peserta didk sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan yakni mendapatkan hasil yang maksimal.

Model PBL yang dikombinasikan dengan metode diskusi dan media berupa power poin serta video pembelajaran menjadi solusi inovatif karena media yang digunakan sudah berbasis IT. Power poin dapat meningkatkan perhatian siswa dengan menonjolkan aspek visualnya. Oleh karena itu ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru karena menuntut kreatifitas guru agar power poin terlihat menarik, merangsang, dan memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran teks eksposisi dalam menentukan makna tersurat dan tersirat. Selain itu masalah lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan model PBL khususnya pada sintak mengorganisasi siswa untuk belajar, siswa yang enggan berkelompok atau memiliki karakter individualisnya tinggi, siswa justru lebih menyukai mengerjakan tugas secara mandiri. Karena itu dibutuhkan keaktifan guru sebagai fasilitator untuk memberikan bimbingan yang mengarahkan siswa belajar bersama.

PEMBAHASAN

Praktik baik ini yang melihat masalah pada siswa mengambil solusi penerapan PBL dan media berbasis IT sebagai cara yang solutif karena sintak model PBL dapat diaplikasikan sesuai kondisi siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran teks eksposisi dalam menentukan makna tersurat dan tersirat. Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian masalah itu meliputi:

  • Menyusun perangkat pembelajaran
  • Modul ajar yang disusun oleh penulis menampilkan sebuah modul ajar yang inovatif. Ini terlihat dalam modul ajar tersebut terdapat sintaks-sintaks model PBL yang terstruktur guna meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
  • Lembar kerja peserta didik (LKPD) yang disusun sangat efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis karena dapat memfasilitasi dalam pembelajaran HOTS.
  • Bahan ajar yang dipadukan dengan media pembelajaran berbasis IT ini menjadikannya menarik karena dikemas dalam bentuk video pembelajaran audiovisual dan power poin dengan tampilan yang menyenangkan, sehingga membuat siswa menjadi lebih perhatian.

Asesmen atau penilaian yang dibuat telah dapat memfasilitasi setiap perkembangan siswa karena penilaian berdasarkan pada aspek kognitif, ketrampilan dan sikap. Ini menjadi bukti penilaian yang autentik. Menurut Nurhadi (2004: 172) penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

Melaksanakan pembelajaran dengan langkah berikut:

  • Orientasi siswa pada masalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun