Praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan dan berfokus pada materi menganalisis ciri-ciri artikel ilmiah popular dengan model discovery learning ini berdampak positif pada minat dan belajar siswa. Data mengenai proses dan hasilnya tersaji sebagai berikut:
Aspek Kognitif
Berdasarkan tes diagnostik siswa pada awal pembelajaran, sebanyak 10 siswa atau 45% memperoleh nilai tuntas. Sedangkan 12 siswa atau 55% belum tuntas. Nilai terendah yang didapatkan siswa adalah 40 dan nilai tertinggi 100. Setelah diterapkan model discovery learning dan dilakukan tes sumatif terjadi peningkatan hasil belajar siswa menjadi 17 siswa atau sebanyak 77% tuntas dan 5 siswa atau 23% siswa belum tuntas. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendahnya adalah 60. Jumlah siswa keseluruhan 22, KKTP yang harus dicapai adalah 74.
Aspek Psikomotorik
Hasil penilaian yang ditunjukkan berdasarkan data dari lembar kerja peserta didik (LKPD) setelah menerapkan model discovery learning diperoleh siswa yang mendapatkan nilai 81 sebanyak 12, 5 siswa mendapatkan nilai 88, dan 5 siswa lagi memperoleh nilai 94. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat karena tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKTP.
Aspek Afektif
Penilaian sikap yang diperoleh dari indikator sikap kontribusi, berkolaborasi, dan menunjukkan sikap berbagi selama proses pembelajaran dapat diketahui nilai siswa yaitu sebanyak 22 peserta didik memperoleh ketuntasan. Tujuh siswa nilainya 100, 6 siswa nilainya 92, dan 9 siswa memperoleh nilai 83. KKTP yang harus dicapai 74.
Berdasarkan tabel tersebut dapat dipahami bahwa proses dan hasil belajar dengan menggunakan model discovery learning pada siswa kelas VII SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong telah tercapai. Salah satunya dapat dibuktikan dengan perbandingan tes diagnostik dan tes sumatif siswa. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi pada tes sumatif dimana hasilnya terlihat dari 22 siswa hanya tersisa 5 siswa yang belum mencapai KKTP jika dibandingkan saat tes diagnostik yakni 12 siswa yang belum mencapai KKTP. Kemudian pada penilaian keterampilan dan sikap juga diperoleh hasil yang baik dimana tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah KKTP. Hal lain yang menguatkan bahwa tujuan pembelajaran tercapai adalah pada angket respon siswa terkait pembelajaran yang diberikan saat refleksi menunjukkan bahwa siswa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran inovatif. Respon peserta didik lain yang kelasnya tidak mendapatkan pembelajaran seperti di kelas aksi menginginkan agar kelasnya dilaksanakan pembelajaran serupa. Kemudian respon rekan guru menyatakan bahwa strategi yang dilakukan berhasil mengubah cara belajar siswa pada mata Pelajaran lain.
Faktor keberhasilan dari pelaksanaan praktik pembelajaran ini antara lain: 1) adanya dukungan dari berbagai pihak yaitu dosen, guru pamong, kepala sekolah, rekan sejawat, dan peserta didik. 2) Pendidik/guru, guru sebagai fasilitator harus dapat berperan sebagai sumber belajar yang utama. 3) Antusias dan minat siswa, menurut Suryosubroto (1988:109) minat yaitu " kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu obyek atau menyenangi sesuatu obyek". Jadi faktor minat serta sarana dan prasarana berpengaruh pada motivasi siswa. Adapun faktor ketidakberhasilannya antara lain kendala teknis yang tidak terduga seperti mati lampu yang menghambat penggunaan TPACK dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu adanya kegiatan-kegiatan sekolah yang melibatkan peserta didik, sehingga sebagian peserta didik harus meninggalkan kegiatan pembelajaran di kelas.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktik pembelajaran yang telah dilakukan dalam implementasi model discovery learning untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam menganalisis ciri-ciri artikel ilmiah populer dapat disimpulkan bahwa perlu adanya pendekatan yang sesuai, metode yang bervariasi, dan media yang menarik. Terbukti dengan praktik yang sudah dilakukan menunjukkan adanya perbedaan hasil observasi awal dan akhir.