Mohon tunggu...
Gurit Asmoro
Gurit Asmoro Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong Sebagai seorang yang memiliki profesi menjadi guru, saya harus mampu mengemban tugas mencerdaskan bangsa. Meski saya memiliki hobi dibidang bulutangkis tak menghalangi saya mengembangkan literasi tulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Menganalisis Ciri-ciri Artikel Ilmiah Popular

3 Desember 2023   17:10 Diperbarui: 3 Desember 2023   17:21 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sintak model Discovery Learning menurut Rismayani (2013:8) akan dipaparkan pada kegiatan ini sekaligus dikaitkan dengan praktik yang sudah berjalan.

Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau menyuruh siswa membaca atau mendengarkan uraian yang memuat permasalahan. Dalam praktik yang guru laksanakan, guru meminta siswa membaca dan mendengarkan uraian yang memuat permasalahan tentang apa saja ciri-ciri artikel ilmiah popular.

Siswa diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan. Sebagai besar memilihnya yang dipandang paling menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk, atau hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan. Pada Langkah ini siswa mulai merumuskan pernyataan apa saja ciri-ciri artikel ilmiah popular.

Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis ini, anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakuan uji coba sendiri, dan sebagainya. Pada tahap ini siswa dapat diarahkan oleh guru mengumpulkan informasi dari buku teks siswa.

Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Pada tahap ini siswa menuliskan hasil kerja dari semua informasi yang telah didapatkan ke dalam LKPD yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. Pada tahap ini siswa juga mempresentasikan hasil kerjanya agar mendapat tanggapan dari kelompok lain.

Tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu, pada tahap akhir ini siswa menyimpulkan apa saja ciri-ciri artikel ilmiah popular pada teks yang berjudul "Pemanfaatan Teknologi Berbasis Internet of Things Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Transportasi Publik untuk Penyandang Tunanetra".

Menganalisis Hasil Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan dengan model discovery learning terbukti dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Sebelumnya proses belajar siswa yang cenderung reseptif saat pendidik masih menggunakan metode ceramah, sekarang menjadi lebih aktif karena terbentuk lingkungan belajar yang memotivasi siswa bekerjasama dan membuat siswa belajar menyampaikan argument dan mempertahankannya. Hasil belajar siswa pun terlihat adanya peningkatan saat tes akhir pembelajaran yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tes awal dalam pembelajaran menganalisis ciri-ciri artikel ilmiah populer.

Merefleksi proses dan hasil pembelajaran

Proses pembelajaran secara keseluruhan sudah berjalan sebagaimana rencana. Hal ini dapat dibuktikan dengan catatan observer pada lembar pelaksanaan rencana aksi. Pada lembar tersebut semua aktifitas pembelajaran telah dilakukan guru. Kemudian pada hasil belajar siswa, guru telah berhasil mendapatkan semua aspek penilaian mulai dari aspek kognitif, keterampilan, dan afektif. Menurut Anang (2013) bahwa penilaian yang komprehensif meliputi tiga aspek yakni aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dari penilaian yang dilakukan penulis telah menunjukkan ketiga penilaian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun