Danau Toba kedepan  harus dikelola dengan baik Bersama atau tidak dengan UNESCO.  Jika melihat kinerja dan  paradigma kita mengelola Danau Toba hampir pasti keanggotaan di UGGp akan dicabut, kecuali berubah paradigma.  Paradigma eksploitatif  berubah menjadi konservasi yang berpihak kepada ekonomi rakyat lokal.  Tidak mungkin  kinerja  BP TCUGGp  dan paradigma  BPODT yang eksploitatif dan  spekulatif  diharapkan membantu Danau Toba bertahan menjadi anggota  UGGp.
Kondisi Danau Toba yang kian parah tidak terjebak dengan  apakah akan dikartu merah UNESCO atau tidak. Tetapi semua kita menyadari kondisi Danau  Toba yang ekosistemnya mengalami tragedy putusnya rantai makan dan jaring jaring makanan. Danau Toba juga mengalami pendangkalan akibat proses eutrifikasi yang disebabkan  kehadiran  korporasi jarring apaung, limbah rumah tangga yang semabarang  masuk Danau  Toba, sedimentasi, pupuk dari sawah yang dibawa aliran Sungai.  Pemerintah dan stakeholder harus Bersatu untuk membuat konsep  bagaimana tata Kelola Danau  Toba yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H