Mengapa kaum perempuan Sigapiton melarang suaminya berjuang? Mereka mengatakan bahwa mereka mengkuatirkan suami mereka terluka.
Apakah kaum ibu tak kuatir akan dirinya? Tidak, kata kaum perempaun Sigapiton dengan Tegas.
Perempaun Sigapiton khawatir suaminya celaka tanpa sadar bahwa mereka juga potensi celaka dalam bentrok yang mengerikan itu. Perempaun Batak yang dilakonkan di Sigapiton ada dimana-mana.
Jika kita lihat fakta di kawasan Danau Toba kaum perempuan cekatan mengurus rumah tangga, tanggungjawab ekonomi dan serba bisa. Di dunia pemerintahan kaum perempuan berjaya. Di Danau Toba para pedagang di pasar (onan) umumnya kaum perempaun yang sebelum pergi dagang mereka mengurus rumah tangga. Setelah pulang berdagang mereka juga yang mengurus keluarga.
Peran utama keluarga ada pada perempuan. Di Organisasi Non-Pemerintah (Ornop) seperti KSPPM pun sudah dipimpin perempuan berturutturut seperti Suryati Simajuntak digantikan Delima Silalahi.
Jadi, makna kesetaraan gender dalam konteks kekinian sebetulnya sudah berbeda dengan isu emansipasi wanita tahun 90 an.
Majulah perempaun hebat Indonesia.