Dalam kehidupan sehari-hari isu gender berbeda dengan kenyataan. Suatu ketika saya berseloroh dengan aktivis perempuan Sumatra Utara yang seorang pengacara Maya Manurung.
Ketika itu kakak Maya Manurung menjadi Koalisi Perempaun Indonesia bergerilya menyampaikan pesan agar perempuan memperjuangkan hak-haknya.
Saya mengatakan hati-hati jika perempuan menyuarakan hak-haknya, bisa nanti meningkatkan perceraian. Jangan sampai kakak Maya berkontribusi meningkatkan perceraian di Sumut.
Mendengar seloroh saya, kakak Maya sedikit agak kesal. Tetapi namanya aktivis biasanya susah tersinggung tetapi membuat pertanyaan mengapa ito (panggilan saudara) berkata demikian?
Saya menjelaskan bahwa bukan perempuan yang tidak tau haknya tetapi laki-laki (suami) yang tidak memberi hak perempuan. Jika perempaun terus menuntut haknya maka potensi perceraian makin tinggi, bukan?
Lalu bagaimana solusinya? Saya mengatakan bahwa solusinya adalah gerakan kesadaran bagi laki-laki. Jika laki-laki sadar akan peran penting perempuan dalam keluarga maka hak perempaun itu akan diberi.
Saya pernah membaca hasil penelitian di Indonesia bagian Timur bahwa waktu berangkat laki-laki ke ladang lebih cepat dan pulang lebih lama, tetapi efektifitas perempuan bekerja 2 kali lipat dari laki-laki. Hal itu disebabkan karena waktu laki-laki minum kopi, merokok dan ngobrol dengan orang lain di sekitar ladang mereka cukup banyak.
Perempuan yang mengurus rumah seperti menyapu rumah, halaman, mencuci piring dengan segala perabot rumah, mencuci pakaian dan menyetrika pakaian ternyata waktu perempuan tetap lebih banyak bekerja di ladang.
Di Kawasan Danau Toba peran mengurus rumah umunya perempuan dan juga kaum perempuan rajin ke ladang. Kaum perempuan yang rajin disebut padot jika tekun, ulet dan cekatan mengurus sawah dan ladangnya.
Diksi padot biasanya di kampung kami dialamatkan kepada perempuan yang mengurusi urusan keluarga dengan baik dan juga mengurus sawah ladangnya dengan baik. Selain perempuan mengurusi rumah, sawah dan ladang kaum perempuan juga yang mengurusi anak.