Dalam dunia Pendidikan tiga kata  yaitu pengukuran, penilaian dan evaluasi adalah kata yang terus menerus dikerjakan. Apa yang diukur, dinilai dan dievaluasi?
Secara teori tujuan  pendidikan itu  diklasifikasikan  Bloom  menjadi tiga taksonomi yaitu  kognitif, afektif dan psikomotorik  siswa.Â
Dari tiga klasifikasi  inilah yang dinilai apakah proses pendidikan berjalan dengan baik atau tidak.  Tiga  taksonomi itu berlaku di dunia Pendidikan.
Bagimana jika taksonomi Bloom kita gunakan untuk memilih dalam Pemilihan Pilkada 9 Desember 2020? Bagaimana kognitif, afektif dan psikomotorik para Calon yang akan kita pilih?. Â Bagaimana cara menilainya?.Â
Tulisan ini  mengajak kita untuk melihat Calon-calon yang akan kita pilih. Untuk memudahkan impelementasi taksonomi Bloom  saya  mengambil contoh Pilkada Samosir  yang hampir dipastikan menampilkan tiga pasang kontestan karena sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)  dan hanya menunggu pengumuman KPU.
Di Pilkada yang lain, pembaca dapat mencocokkan taksonomi Bloom untuk memberikan penilaian siapa yang terbaik untuk dipilih.
Secara teoritis, menurut taksonomi Bloom, Â tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
- Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
- Affective Domain (Ranah Afektif), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
- Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Dari tiga  domain ini jika kita  bandingkan dengan  pasangan Vandico Timoteus Gultom,  Marhuale Simbolon dan Rapidin Simbolon maka akan kelihatan sekali.  Mungkin pembaca bertanya, tidak satupun  yang saya kenal.
Bagaimana memberikan penilaian jika tidak satupun saya kenal?. Â Jika pembaca yang akan memilih tidak mengenal, minimal pemilih mendengar dan membaca isu yang dilemparkan para kandidat. Â Karena memahami pentingnya tiga domain kandidat yang dipilih maka para pemilih harus aktif mencari informasi tentang siapa yang akan dipilih.
Keaktifan inilah yang disebut pemilih cerdas. Ketika pemilih mau mencari informasi sebanyak-banyaknya dan kritis  terhadap informasi itu maka anda telah disebut pemilih rasional dan cerdas.