Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Samosir Menggapai Mimpi

21 Juli 2017   05:53 Diperbarui: 21 Juli 2017   09:13 4469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah administrasi lengkap, Silvester mengikuti  seleksi di lapangan bola. Coach Tony yang melatih bola di UPH dan eagle academy memberikan rekomendasi. Dan, kami berdiskusi dengan coach Daniel dan coach Stephen L Metcalfe.

Dalam diskusi saya dengan Stephen L Metcalfe, saya menyampaikan bahwa Silvester Simbolon saya harapkan menjadi role model untuk anak-anak Samosir. Betapa banyaknya anak-anak Samosir yang senang sepakbola tetapi tidak tersalurkan.  Harapan saya, anak-anak Samosir kita optimalkan potensinya untuk berkembang. Siapakah yang dapat mengoptimalkan potensi itu? Anak-anak itu tidak  memiliki akses seperti Silvester. Silvester bisa masuk UPH karena difasilitasi. Potensi atau bakat yang Tuhan berikan dalam diri Silvester kita fasilitasi dan UPH menyediakan Fasilitas itu. Kiranya makin banyak Perguruan Tinggi seperti UPH yang mengakomodasi anak-anak Indonesia yang cerdas kemampuan olahraganya.

Silvester Simbolon adalah anak yang lugu. Tidak banyak mengetahui informasi.  Silvester hanya tahu bagaimana cara bermain bola dengan baik. Berapa banyak anak-anak  Samosir bahkan di Indonesia yang seperti itu?.  Karena itu semua kita harus kerja keras. Pemerintah Daerah Samosir, KONI, PSSI dan masyarakat biasa seperti saya harus bahu membahu untuk mengoptimalkan potensi anak-anak kita. Kita harus ingat anak-anak kita itu berhak memperoleh fasilitas. Itu dijamin konstitusi kita. Itu sangat jelas sekali.  Dan, kewajiban kita pulalah menyediakan fasilitas itu. Semua komponen bangsa wajib kerja keras untuk  memberikan kontribusi.

Kini, saya mengajak  Pemda Samosir, KONI Samosir, PSSI Samosir untuk membuka akses selebar-lebarnya untuk anak-anak kita. Kita siapkan anak-anak kita secara kualitas dan kita fasilitasi pula anak-anak Samosir menggapai mimpinya. Dengan demikian kita menjadi orang tua yang bertanggung jawab,  Bupati yang bertanggung jawab dan lain sebagainya. Silvester Simbolon kita jadikan menjadi role model untuk anak-anak Samosir yang lain.

Selamat buat Silvester Simbolon, putra Pangururan penggembala kerbau itu. Syukurilah hidupmu. Dan, jangan lupa engkau akan seperti  Lionel Messy, Roberto Carlos, atau  Robinho.  Mungil dengan kecepatan tinggi. Ingat pesan coach  Stephen  L Metcalfe prioritas menjadi atlet di UPH yaitu: 1. Tuhan, 2. Keluarga, 3. Pendidikan, 3. Bola, 4. Sepakbola, 5. Komunitas. 

Kerjakan menurut skala prioritas. Tidak ada alasan melupakan Tuhan dan keluarga karena sibuk kuliah maupun sepakbola. Tidak ada pula alasan Pendidikanmu tertinggal karena sepakbola. Jadilah atlit yang perfeksionis, menghargai proses dan jangan lupa akan kekekalan hidup.  Raihlah masa depanmu anak Samosir. Engkau adalah anak Samosir. Dimanapun engaku, jangan lupa engkau anak Samosir yang budaya Bataknya sangat kental. Tunjukkan anak Samosirmu yang berbudaya.

 Jika rumput di lapangan bola tumbuh tanpa digunting, jangan lupa kerbaumu kelaparan di Pintusona.  Cukup ingat saja. Nikmatilah hidup. Semoga adik-adik kelasmu kelak memiliki kesempatan yang lebih baik.

Penulis adalah alumni Pascasarjana IPB Bogor, aktivis sosial dan lingkungan, pecinta bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun