Nista dirimu yang tertikam dan busuk
lekas lepas deras air mata terperam
supaya tercincang akar jiwa
yang hilang harga dimata tuhan.
“dalam cengkram takdir burukmu
kau bagi doa, merajut urat jantung
biar hidup inti detak kami.”
Kiranya cinta lupa kami bagi
pada yang berparak rupa dan tingkah laku
dicerai suasana dalam ruang hitam
sebab serabut nadi yang tak serupa.
buncarkan merah darahmu yang pekat
biar menyelam aku yang terlalu angkuh
kedalam buruk takdir hidupmu
sebab akupun sudah teramat bosan
hidup dalam kubangan benci
diruang hitam ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!