Mohon tunggu...
muhammad yunus
muhammad yunus Mohon Tunggu... -

pemimpin yg baik adalah yang mendidik rakyatnya menjadi cerdas bukan cerdas otak melainkan hidupnya artinya tau harkat dan martabatnya

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengukir Kembali

18 Januari 2015   00:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:55 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat dan berlarilah kembali sudah berapa kali impian ditaburi tetapi tidak disemaikan"

ingatkah kita tentang thomas alvan edison yang menemukan listrik. ia mencobanya beratus kali hingga sebenarnya ia benar-benar lelah tetapi ia kembali bersungguh-sungguh sampai akhirnya berhasil membuatnya. Mengagumkan.

yang menarik disini Bukanlah Hasilnya tetapi prosesnya dan bukan juga ratusan percobaannya Melainkan kelelahannya yang sanggup ia kembalikan kepada kesungguhan.

Disinilah ujian terberat impian dan penentu layak tidak layaknya impian itu kita sandingkan pada diri kita. Sederhana saja.

ketika kita menjadikan impian sebagai harapan ketika itu jualah semangat kita memuncak, Teriakan kita nyaring, Tulisan kita dibaca bahwa kita berimpian ini-itu. seiring itu terjadi, waktu berlalu biasanya Impian itu semakin kabur lalu hilang ntah kemana. maka jadilah kita manusia bertelapakan tangan berjarikan kaki. Impian tidak selaras dengan harapan.

tidak menunjuk siapapun tetapi tunjuklah diri kita sendiri. sudah berapa impian kita hanyutkan kesungai kelelahan, Sudah berapa lama impian kita kuburkan ditanah kebosanan, sudah berapa sering kita mengeja-ngeja tidak mampu padahal kitalah yang sebenarnya tidak sunguh-sungguh.

Maka ingatlah kembali, berlarilah dan taburlah kembali impianmu dengan sungguh-sungguh. masih ada waktu untuk mengukirnya kembali. paling tidak ia akan semakin berbekas untuk diwujudkan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun