Mohon tunggu...
Guntur Suyasa
Guntur Suyasa Mohon Tunggu... -

Saya pencinta tanaman, sejarah, filsafat,olahraga dan komik. Profesi saya pemandu wisata untuk wisatawan Prancis. Lahir di Bali, dan pernah tinggal lama di Yogyakarta. Suka menulis terutama saat musim "low season" pariwisata. Berlatih Yoga dan Chi Kung untuk kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nabi Khidr; Ketika Air Berubah (cerita spiritual)

3 Januari 2011   23:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:59 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Air Berubah Suatu masa, Khidr, Guru dari Musa, memberikan sebuah peringatan kepada umat manusia. Pada hari "anu", semua air di bumi yang tidak dijaga dengan baik, akan musnah. Air itu akan digantikan air baru yang membuat orang gila," katanya. Hanya satu orang yang mendengar nasihat ini. Ia mengumpulkan air dan pergi ke sebuah tempat yang aman di mana ia menyimpannya dengan baik, dan ia menunggu saat perubahan karakter zat air yang diwartakan Khidr. Pada hari yang ditentukan sungai-sungai berhenti mengalir, sumur- sumur mengering, dan begitu melihat hal ini, laki-laki yang telah menyimak dengan baik tersebut pergi ke tempat persembunyiannya dan meminum air yang telah disimpannya Ketika dari tempat pengungsiannya, dilihatnya air terjun mengalir lagi, laki-laki ini bergabung kembali dengan kaumnya, para anak keturunan manusia,  ia menemukan bahwa mereka berpikir dan bicara dengan cara yang jauh berbeda di banding sebelumnya; mereka tidak memiliki ingatan akan apa yang telah terjadi . Ketika ia berusaha bicara dengan mereka, ia lalu sadar bahwa mereka mengiranya gila. Ada yang bersikap kasar kepadanya, dan ada pula yang menunjukkan belas kasihan. Namun tak seorangpun yang mengertinya. Mula-mula, ia tidak mau meneguk air baru barang setetes pun, setiap hari , ia kembali ke tempat perlindungannya, untuk minum cadangan airnya. Namun akhirnya, suatu hari ia tidak dapat menanggung hidup yang kesepian, karena ia berbicara dan berpikir dengan cara yang berbeda dari semua orang lainnya, dan memutuskan untuk minum air baru. Ia meminumnya, dan menjadi sama seperti yang lainnya. Ia jadi lupa akan semua air khusus yang telah disimpannya sedemikian rupa, dan teman-temannya mulai melihatnya sebagai mantan orang gila yang secara ajaib telah mendapatkan kembali kewarasannya. Sun Jun 12, 2005 disadur G. Suyasa dari buku 'Tales of the Dervishes' by Idries Shah 1st edition === web www.geocities.com/balialma dimana artikel ini dulu dimuat sudah non aktif, karena geocities menghentikan free service nya. Tulisan-tulisan penulis lainnya : Setongkol Jagung yang Terlupakan (Cerita Spiritual “Green”) Cerita Spiritual: Pergi Jauh ke Lasha Pemabuk dan Bodhisattva (Cerita Spiritual) Lelucon Prancis Cerita Spiritual: Dua Serigala Taman Vertikal (Jardin Vertical) Harimau Bali Riwayatmu Kini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun