Pada daun pintu dan derit jendela, ruangmu uapkan sesuatu pada bocah-bocah yang kini dewasa dan telah lama pergi. Menantinya di kerling mata yang tiap tepinya terus basah. Sekali lagi oleh rindu.
Mereka bukan lupa, apalagi segaja tak mengingatmu. Mereka mencari sesuatu yang telah lama kau tanam di kepala dan hatinya. Sesuatu yang nantinya akan disuguhkan di senyummu. Bukti, bahwa kau tidak pernah sia-sia, dan memang tidak ada yang percuma.
Dapur, ruang tengah dan teras rumahmu adalah wadah-wadah mereka menggores beribu cerita berjuta kisah, dan terlanjur mengkristal jadi kenangan di mimpimu. Mengganggu tidur pada malam-malammu dan malam-malam sebelumnya.
Lekat debu pada dinding-dinding sunyi serta meja makan kaku beserta bangku sepi, tempatmu dulu merajut doa juga cinta. Hanya itu yang kerap kali karib menemani kesendirianmu tanpanya.Â
Sungguh, rindu jumpa setelah perpisahan adalah kenyataan yang sesak. Pada mereka, anak-anakmu yang telah pergi dan belum kembali.
Sinjai, 1 Pebruari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H