Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Ini

25 Oktober 2020   22:37 Diperbarui: 25 Oktober 2020   22:41 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi aku menatap ranting. Kepalan tangannya gemetaran erat memegang dahan. Seakan khawatir jatuh apabila angin tetiba bertiup menerpa tubuhnya. Mungkin pula ia memang takut pada ketinggian. 

Siang tadi aku melihat kembang. Tersenyum mekar berwarna warni di bawah sinar matahari. Pucuknya tak pernah lelah bernyanyi. Suaranya merdu membawakan kidung kebahagiaan. 

Sore tadi aku menyaksikan daun. Jatuh tergelatak merebah di atas tanah. Warnanya yang kecoklatan layu penuh kepasrahan. Seperti menyadari, waktunya telah habis untuk berbakti pada pohon.

Malam ini aku bersama mereka. Dalam ruang yang tak lebih besar dari batok kepalaku. Kupandangi satu persatu wajahnya.

Akhh..

Hari ini, kita ranting. 

Hari ini, kita kembang.

Hari ini, kita daun.

Sinjai, 25 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun