Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Ibu yang Kau Sebut Kota

5 Oktober 2020   22:17 Diperbarui: 5 Oktober 2020   22:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : inet.detik.com

Ini ibu yang kau sebut kota. Tempatnya harapan sebagian manusia bersandar dan disandarkan. Ditinggalkannya kampung serta halamannya, rumah ari-ari dari ketubannya pecah dan ditanam.

Kulihat silau di matamu, tatkala cahaya putih mentari memantul dari dinding-dinding kaca bangunan tinggi dan megah. Isinya adalah kilap, dari sepatu orang-orang sibuk dan berdasi. Sementara di depan pagar bangunan itu, beberapa manusia berkaki debu digenangi peluh mengharap rezeki.

Ini ibu yang kau sebut kota. Tak mengenal siapa dan mengapa. Kepedulian nyaris menghilang dan antik, terganti kesibukan tak henti dan berbatas.

Begitu banyak mimpi terbukti di sini. Begitu banyak mimpi terhenti di sini. Suaranya hanyalah raungan mesin dari knalpot-knalpot letih dan merintih mengejar setoran. Tanpa henti ataupun permisi.

Ini ibu yang kau sebut kota. 

Sinjai, 5 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun