Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Padamu Aku Mengharapmu Hujan

2 Oktober 2020   23:21 Diperbarui: 2 Oktober 2020   23:23 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : banjarmasin.tribunnews.com

Aku menyebutmu hujan. Ruang segala rinduku mengadu selain pada sepi dan senja. Pada gemuruhmu terkadang aku sempatkan untuk teriak. Bukan marah. Sama sekali bukan. Tapi karena aku tahu, gemuruhmu mampu menyimpan rahasia.

Aku memanggilmu hujan. Tempatku belajar banyak ilmu dan makna hidup. Tentang tetesan airnya yang tak pernah jenuh memberi kenangan. Pada bekasnya di bebatuan yang tersisa, ataupun mampunya menghapus jejak-jejak kemarau kemarin.

Padamu aku mengharapmu hujan. Celahku membagi keluh dan kesah. Dan dengan airmu yang tak pernah putus itu, kutitipkan jutaan rindu dan kenanganku, baik pada gerimismu maupun lebatmu.

Sinjai, 2 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun