Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Bait-bait Sepi yang Mulai Meletih

1 Oktober 2020   14:28 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:06 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila malam adalah kedunguanku menunggumu, pada bait-bait sepi yang mulai meletih. Tentang pengharapan yang senantiasa diterbangkan musim, dikaburkan senja dibekap waktu. Lalu lengang adalah tamu yang terbiasa mengetuk pintu kamarku, tempatku menantimu kemarin, hari ini dan mungkin esok. Membuat kita kemudian menjadi kejadian yang tak terjadi dan berulang.

Meskipun gersang yang tak pernah jenuh menanti hujan, akupun sama akan setia memohon padamu. Sebab aku takut bayanganmu berucap selamat malam lalu pergi, aku tak mau itu. Dan sekali lagi kutegaskan, aku takut tak mau.

Biarlah kesunyian adalah diriku, yang berteduh di bawah rindangnya kerinduan, ketidakpastian serta tanpa jawaban dari semua tanya di kepalaku. Karena dengan itu, harapanku untuk memilikimu tetap ada dan setia.

Sinjai, 1 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun