Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukumu

15 September 2020   22:51 Diperbarui: 15 September 2020   23:03 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau mengajariku cara membaca bukumu. Tentang kalimat pada paragraf yang sengaja kau tebalkan, atau tentang selembar halaman yang ujungnya kau lipat. Agar kita tak berbeda pikiran.

Kau pun tak pernah lupa mengingatkanku, tentang bagaimana seharusnya membuka dan menutup bukumu, juga tentang di mana semestinya tempat menyimpannya. Agar aku selalu ingat di laci mana harus mencarinya.

Kau selalu memberiku petuah, di rumah, di sekolah, di kantor, di pasar, di mall, di jalan, di tempat ibadah. Di mana saja yang menurutmu aku bisa abai dan akan lupa dirimu. Agar aku tak nakal katamu.

Kalaupun aku suatu waktu tak menuruti ujaranmu atau di lain hari tak sadar lidahku membantahmu, maka kau tak akan sungkan memberiku hukuman. Seakan-akan kau lupa sendiri isi bukumu, pada kata yang sengaja kau tebalkan, tentang apa yang kau sebut perbedaan.

Sinjai, 15 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun