Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Waktu

11 April 2020   10:14 Diperbarui: 11 April 2020   10:27 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Dokumen Pribadi

Katamu, aku adalah luka yang selalu hadir mengingatkan masa lalu. Memaknai kehidupan dari sisi yang tak pernah kau sukai karenaku. Kemudian kita berjalan bersama, meskipun dijalan yang bercabang.

Menurutmu, aku tak lebih dari sebuah kecemasan setiap kali dirimu menatap masa depan. Menjalani putaran waktu yang tak pernah ingin kau lewati denganku. Lalu kita melangkah bersama, walaupun di arah yang berlawanan.

Andaikan suatu hari nanti, waktu yang mempertemukan itu memisahkan kita, mungkin aku adalah kenangan terindah masa lalumu sekaligus kebahagiaan masa depanmu.

Sinjai, 11 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun