Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hakiki yang Kembali

22 Desember 2019   20:43 Diperbarui: 22 Desember 2019   20:43 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada cerita yang terberai fitnah, aku memungut beribu bahkan berjuta serpihan kisah. Sangka dan kira melumat tetes keringatku satu persatu, habis tak bersisa. Lalu didamparkannya bahagiaku di dasar laut ambigu.

Dan kau tak pernah tau, senyaris apa susahku di balik tembok dinding bangunan megahmu. Karena antara kita, hanyalah dibedakan dalam hal memandang waktu dan memaknai istilah.

Setelahnya, tatkala langkah kaki sama-sama mencapai garis yang telah lama menanti, aku dan kau adalah kepastian dan hakiki yang kembali.

Kemudian, kita hanyalah kenangan yang beterbangan tertiup angin yang memilih, antara kerinduan ataukah kebencian.

Sinjai, 22 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun