Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Ibu Samra, Mama Anda dan Ramadhan

4 Mei 2019   23:44 Diperbarui: 4 Mei 2019   23:45 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari kota Sinjai, salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan belumlah menampakkan sinarnya, jarum jam baru menunjukkan pukul 06.00 pagi. Ibu Samra, begitu panggilannya, telah bersiap di atas motor matiknya menuju pasar sentral yang tak jauh dari rumahnya, tak lupa helm hijaunya yang selalu setia menemani kesibukannya telah bertengger manis di atas kepalanya. 

Hampir setiap hari, ibu dua orang anak ini melakukan pekerjaan itu. Ini sudah menjadi rutinitas kesehariannya. Membeli bahan-bahan masakan yang dibutuhkan, seperti ikan, sayur, tempe dan sebagainya diusahakan sepagi mungkin. Selain alasan kesegaran bahan, persoalan harga juga ikut menjadi pertimbangannya, sebab biasanya harga bahan untuk masakannya lebih murah dibandingkan siang hari karena masih dibeli melalui sumbernya.

Berwiraswasta lewat jualan makanan jadi dengan menu khas rumahan, telah tiga tahun dia geluti. Dengan menggaet  ibu tercintanya sebagai juru masak, jadilah usaha ini sebagai salah satu pilihan kuliner masyarakat di kotanya. 

Ibu Samra, owner
Ibu Samra, owner "Mama Anda"

Memanfaatkan halaman rumah milik ibunya yang luasnya tak seberapa, ibu Samra terus berjuang mengembangkan pilihan hidupnya ini. Meskipun pada awalnya, menjadi pengusaha bukanlah cita-citanya. Kematian ayahnya empat tahun lalu yang memotivasi dirinya untuk terus melanjutkan hidup, sebab dengan kematian itu, ibu Samra yang merupakan anak tertua harus membantu ibunya menghidupi empat orang adiknya. Meskipun suaminya seorang PNS, akan tetapi penghasilan sebagai pegawai rendahan tidak bisa selalu diharapkan.

Melalui usaha yang diberi nama "Mama Anda" inilah, yang menempa dirinya mengerti makna hidup sebenarnya, sekaligus menjadi wadah menebar kebaikan.

Bersama tiga orang karyawannya, ibu Samra selaku owner sangat sibuk mempersiapkan wajah baru"Mama Anda" dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H. Mulai dari memperbaharui beberapa peralatan dapur yang sudah termakan usia, mendandani meja dan kursi dengan nuansa Ramadhan, sampai dengan memikirkan beberapa menu pilihan buka puasa bagi pelanggang setianya. 

"Barongko", salah satu menu andalan "Mama Anda" Ramadhan tahun lalu

Sebab menurutnya, selain menu itu harus memanjakan lidah konsumen, hal yang sangat dijaga selain rasa dan kebersihan adalah menu itu tidak boleh keluar dari tema usahanya, yaitu "menu khas rumahan", karena melalui brand ini, usaha makanan jadinya tetap eksis hingga hari ini.

Selain beberapa persiapan khusus yang telah dan akan dilakukan, hal yang tak pernah luput dari perhatian ibu Samra seperti Ramadhan-ramadhan sebelumnya, adalah menyiapkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ketiga orang karyawannya, meskipun istilah karyawan tidak pernah ia sepakati. Baginya, karyawan yang telah membantu membesarkan nama "Mama Anda" bukan lagi sekedar karyawan, tapi lebih dari itu sudah seperti keluarganya sendiri. 

Ikatan kekeluargaan antara ibu Samra dengan karyawannya sangat jelas terlihat dari senda gurau yang selalu mereka lakukan. Keakraban ini diakuinya tidak terjadi begitu saja. Menurutnya, usaha "Mama Anda" adalah jalan dari Allah SWT untuk lebih dekat padaNya, dengan cara peka dengan persoalan karyawannya, bukan sekedar mengejar keuntungan semata. 

Ibu Samra berpose bersama karyawannya
Ibu Samra berpose bersama karyawannya

Prinsip usaha ini adalah warisan dari almarhum ayahnya, yang hingga hari ini tetap dipegangnya, dan terbukti mampu membuat hubungan dengan karyawannya bukan lagi sekedar hubungan atasan dan bawahan.

Apalagi, dalam mengisi bulan Ramadhan nanti, seharusnya kepekaan terhadap sesama dengan cara berbagi adalah hal yang tidak boleh dilewatkan, walaupun itu baru sebatas berbagi dengan karyawannya.

Semoga, bulan Ramadhan bukan sekedar bulan penggugur kewajiban, tapi menjadi bulan menebar kebaikan terhadap sesama, seperti prinsip usaha "Mama Anda" ujarnya.

Semoga..amin.

Sinjai, 4 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun