(Fotonya Mas Dimas)
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”. Inilah arti kutipan ayat yang di sitir oleh bapak Soleh Amini Yahman seorang psikolog, dosen, serta ustadz dalam acara Kompasiana Nangkring Bersama BKKBN di Paragon Hotel Solo dengan tema “Menanamkan Revolusi Mental Melalui 8 Fungsi Keluarga”.
Tema ini menarik untuk dikritisi bersama karena mengingat keluarga adalah pondasi dasar membangun system kenegaraan yang kuat. Dengan membangun keluarga yang kuat maka terbentuk pula negara yang kuat.
Kehidupan keberagamaan yang menjadi salah satu fungsi keluarga adalah bagian dari sikap revolusi mental yang perlu ditanamkan selain fungsi-fungsi lainnya. Keluarga memiliki kewajiban untuk selalu dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai bagian mendekatkan diri sebagai makhluk Tuhan.
Segala tingkah laku kita memiliki makna trasendensi dalam kaitannya mengubah sikap dan tingkah laku kita. Harapannya sederhana yaitu segala tidakan yang kita lakukan selalu diawasi Tuhan. Taat beribadah adalah salah satu perwujudan bakti kita terhadap Tuhan sambung pak Soni (sebutan lain dari Soleh Amini Yahman.
Melalui konsep teladan (memberi contoh yang baik) oleh masing-masing keluarga, sikap baik dalam seluruh keluarga akan terbentuk. Dalam menyokong kekuatan itu pemerintahpun memiliki andil mewujudkan fungsi keluarga misalnya membangun fungsi pendidikan dengan adanya sekolah gratis serta berbagai akses kemudahan lainnya yaitu kredit murah dan juga layanan kesehatan yang murah pula.
Begitu juga dengan makna tentang fungsi pendidikan, disebutkan bahwa keluarga memiliki kewajiban melakukan proses pendidikan. Keluarga adalah tempat pendidikan utama dan pertama dalam lingkup negara selain sekolah dan masyarakat.
Inilah sedikit ringkasan menarik dari acara Kompasiana Nangkring Bareng Bersama BKKBN di Paragon Hotel Solo pada 20 Agustus 2015. Acara yang dihadiri oleh sekitar 50 kompasioner cukup menarik untuk disimak karena membangun keluarga itu bukan saja menjadi tanggung jawab kepala keluarga. Namun, membangun keluarga yang kuat adalah sudah masuk pada ranah tanggung jawab negara melalui kepanjangan tangan BKKBN.
Pada acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Bapak dr. Surya Chandra Surapati, M.Ph, Ph. D. Disebutkan dalam sambutannya mengungkapkan, keluarga merupakan unit terkecil tetapi mempunyai kekuatan dan peran yang besar dalam menentukan arah perjalanan suatu masyarakat dan negara.
Selanjutnya bapak Chandra mengungkapkan ada delapan fungsi keluarga kaitannya dengan revolusi mental, yaitu fungsi agama, pendidikan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial dan budaya, ekonomi serta lingkungan. Kedelapan fungsi ini harus dilakukan secara bersama-sama untuk mewujudkan keluarga yang kuat.