Mohon tunggu...
Guntur Cahyono
Guntur Cahyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Belajar untuk menjadi baik. email : guntur_elfikri@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Anak Presiden Lolos CPNS

22 Oktober 2014   20:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:06 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi yang dilantik sebagai presiden tanggal 20/10 lalu menjadi fenomena menarik dalam jagat politik bangsa. Seseorang yang dianggap bukan siapa-siapa, tetapi sekarang menjelma menjadi pemimpin bangsa yang besar ini.

Berbekal kepribadian yang apa adanya dan tidak dibuat-buat, bukan tidak mungkin sosok Jokowi dijuluki sebagai presiden rakyat. Karena memang Jokowi adalah presiden pilihan rakyat. Sebagai warga Soloraya kebanggan cukup terasa, karena Jokowi dianggap sebagai pemimpin yang benar-benar memimpin sesuai dengan amanat penderitaan rakyat.

Ekspektasi rakyat terhadap Jokowi tentu disematkan kepada Jokowi selaku presiden agar rakyat lebih sejahtera, berkeadilan dan bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Disiniliah posisi Jokowi yang dianggap memiliki syarat sebagai pemimpin rakyat.

KKN menjadi bumbu sedap pemerintahan yang gagal, karena proses pemerintahan berjalan tidak pada profesionalitas tetapi lebih pada kekerabatan. Bisa dibilang karena ewuh pekewuh atau sungkan karena telah mengenal.

Jokowi diawal pemerintahan tentu saja disorot oleh berbagai kalangan termasuk putra-putrinya. Tata laku keluarga akan selalu dikritisi oleh masyarakat apalagi saat ini putrinya Kahiyang Ayu, resmi akan mengikuti tes seleksi CPNS di Solo. Dia akan bersaing dengan 2.500 peserta lainnya untuk memperebutkan‎ 4 posisi PNS yang lowong.

Pendaftaran posisi CPNS oleh puteri presiden menjadi menarik di berbagai kalangan khususnya di Solo dimana puteri Jokowi mendaftar. Tentu saja masyarakat memiliki anggapan tersendiri keberadaan puteri Jokowi sebagai salah satu pendaftar.

Secara hukum tidak ada larangan sebagai seorang puteri presiden menjadi abdi negara dalam hal ini PNS. Kahiyang Ayu telah dinyatakaan lolos seleksi administrasi dan akan mengikuti tes seleksi CPNS pada Kamis, 23 Oktober 2014 di Gedung Bakorwil Jawa Tengah di Solo.‎ Sarjana Teknologi Pangan lulusan Fakultas Pertanian UNS itu mendaftar di formasi Pemeriksa Pertama.

Pemkot Surakarta menegaskan tidak akan memberi prioritas apapun kepada sang puteri Presiden itu. Tentu ini sebuah janji pemkot selaku penyelenggara yang bersifat normatif. Seperti dilansir berbagai surat kabar cetak ataupun online. Namun, kita tunggu saja apa yang kan terjadi. Kita percaya saja jika Jokowi dan keluarganya bisa menjaga untuk tidak ber KKN dalam hal ini.

Apapun yang terjadi melamar CPNS adalah pilihan yang ditentukan oleh puteri presiden. Pemkot tentu saja harus menjunjung tinggi profesionalisme dan tidak "bermain mata" dalam proses perekrutan CPNS ini. Kita tunggu saja apakah besok puteri presiden berangkat untuk mengikuti ujian.

Selanjutnya jika lolos tentu akan semakin menarik dan saya tak lupa menyampaikan kepada mbak Kahiyang selalu berdo'a jika menginginkan menjadi CPNS dan SEMOGA DITERIMA.  Atau mungkin mbak Kahiyang memberi kesempatan kepada orang lain untuk secara sukarela tidak melanjutkan proses tes CPNS supaya masyarakat yang lain lebih besar kesempatannya. Semua tentu terserah mbak Kahiyang dan tentu harus bebas KKN.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun