Mohon tunggu...
Guntur Cahyono
Guntur Cahyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Belajar untuk menjadi baik. email : guntur_elfikri@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Di Pasar Klewer "Kiosku Habiiis Ludeeees"

28 Desember 2014   22:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:17 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kiosku habiiiis ludeeees" itulah bunyi BBM mbakyuku tadi pagi. Setelah bertahun-tahun bekerja di seorang juragan batik di pasar Klewer. BBM tearakhir yang aku terima pasar Klewer setelah 18 jam api masih menganga.

Sebagai seorang buruh apa mau dikata. Kado akhir tahunnya berupa bencana kebakaran pasar klewer dimana mbakyu menggantungkan hidupnya mencari nafkah. Lalu apalagi yang harus diperbuat dengan kondisi ini. Tentu saja hal ini menjadi kesedihan yang teramat mendalam. Mbakyuku adalah orang terpercaya oleh juragannya untuk menjaga kiosnya di pasar klewer.

Sebagian besar dagangan mbakyuku adalah kain jarik motif batik. Saya sering berkunjung ke kiosnya jika saya datang ke pasar klewer. Terakhir saat saya mencari baju batik setelan buat kegiatan sekolah anak saya.

[caption id="attachment_386787" align="aligncenter" width="420" caption="Baju Sorjan dari Pasar Klewer untuk anakku (dok.pri)"][/caption]

Selain itu ada teman sekampung yang tak lain adalah buruh di salah satu kios batik. Baru saja istrinya melahirkan anak mungilnya. Sekarang terpaksa kehilangan pekerjaan karena kiosnyapun ikut hangus terbakar. Kemana lagi akan menggantungkan hidupnya.

Mereka terpukul dengan kejadiannya. Sedih dan menangis tak henti-henti ketika pekerjaannya bisa dikatakan tamat di hari minggu dimana saat minggu mereka banyak meraup keuntungan. Apalagi suami mbakyuku yang buruh lepas ngater dagangan batik dan kain kemana-mana. Hari ini mereka tak bisa berdagang dan "ngantor" lagi ke pasar klewer.

Tak kuasa saya untuk banyak menyapa mbakyu dan teman-temanku. Saya merasa prihatin dan sedih dengan kejadian ini. Mbakyuku hanya salah satu dari ribuan orang yang menggantungkan hidupnya dengan buruh dipasar Klewer.

Keramaian perdagangan pasar Klewer tiba-tiba lenyap seketika saat si jago merap melalap habis begitu ganasnya. Puluhan mobil pemadam kebakaran belum mampu menjinakkan api yang sebagian besar membakar bahan-bahan yang sangat mudah terbakar.

Tidak hanya para juragan batik yang bersedih. Tukan becak, buruh angkut barang, tukang parkir, bakul soto dan banyak lagi pedagang serta pekerja lain tidak lagi bisa mendapatkan uang hari ini. Kado akhir tahun yang pahit bagi semuanya.

Semoga yang mendapakan musibah di pasar klewer mendapatkan ganti yang lebih baik dan senantiasa sabar menghadapinya. Karena kami juga tidak mampu membantu apappun. Sabar yang mbakyu, kang iwal dan puguh. Saya ikut prihatin dengan musibah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun