Mohon tunggu...
Gun Tur
Gun Tur Mohon Tunggu... mahasiswa -

mencoba menepati janji yang tertuang dalam hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wong Setres

8 November 2011   05:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:56 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
qdig.sourceforge.net

Hidup memang aneh,, cobaan2 selalu datang tanpa beruasaha dan bekerja untuk kelar dari masalh itu, masalahnya kelar juga,,,,,,,, mungkin Tuhan nggak menghukum kita di dunia tapi dia akhirat.... tanggal 6 juni 2006, aq lagi setres, kupaksakan untuk mencari hiburan, aku berjalan dan terus berjalan, setiap hari aku rapuh,, aq bermain cinta dengan psk, setiap hari aq datang padanya untuk tidur dengannya, aku putuskan melamar psk itu pada tanggal 8-8-2008  tapi sayang dia mati muda dalam sebuah bencana gempaaa, aq sedih dan menyesal Dalam Galau dan Lelah, waktu berjalan ku telusuri jalan ini di sebuah taman aku temui seorang wanita tangguh, dia sangat indah dilihat,, aku selalu datang di tempat ini jam segini untuk mengamatinya,,,,, ''dia pun sadar aq amati''  tanpa basa-basi aq menyatakan perasaanku padanya,,, dia hanya tersenyum-tersnyum-dan tersenyum. Aku sangat kacau, galau,rapuh dan tak layak mendapatkannya, siapa namanya ? Ratna, namanya sama dengan perempuan masa laluku (psk itu),,, aq tak percaya ini kebetulan yang gila..... dia membawaku ke dunianya, sebuah rumah sederhana dengan orang2 yg baik, taman dan mata air yg indah,,, aq merasa tidak pantas berada di tempat ini,,,,, aku selalu datang padanya dengan membawa bunga "Cala", yang indah dan segar akhirnya aku meninggalkannya karena aq merasa tidak pantas, dia sangat baik padaku,, dan saat ini aku berobat di rumah sehat jiwa,,,, alangkah terkejutnya aq bertemu dengannya, tapi dia tidak mengenaliku,, dia hanya menggemgam "Cala" [caption id="" align="alignnone" width="792" caption="qdig.sourceforge.net"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun