Mohon tunggu...
Guntur Saragih
Guntur Saragih Mohon Tunggu... -

Saya adalah orang yang bermimpi menjadi Guru, bukan sekedar Dosen atau Trainer.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kartel > Korupsi

11 September 2017   13:28 Diperbarui: 11 September 2017   13:30 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dahulu musuh utama korupsi

Sekarang tetap tak berganti

Dahulu yang ditangkapi birokrasi

Sekarang tetap hanya orang yang berganti

                Korupsi bukan satu-satunya penjahat

                Ada Kartel yang sama-sama membuat melarat

                Korupsi hanya seputar aparat

                Sedangkan kartel sudah menjadi sindikat

Dahulu, pemeran utama pemerintah

Sekarang, pemerintah hanya penentu arah

Dahulu, pemerintah satu-satunya sumber masalah

Sekarang, pelakunya juga bisa di luar rumah

              Korupsi mengambil potongan di bagian koki

              Kartel mengambil potongan di bagian pembeli

              Korupsi diawasi orang dalam, KPK, Jaksa dan polisi

              Kartel hanya diawasi KPPU yang baru berdiri

Kalau pemerintah gampang diawasi

Karena banyak aturan hukum yang membatasi

Berbeda dengan pelaku usaha  diberbagai industri

Hanya etika yang mendominasi

                Sudah saatnya perang kita bertambah

                Karena bukan hanya korupsi yang membuat susah

                Korupsi menghisap,  Kartel mentransfusi darah

Korupsi memangsa anggaran dalam frekuensi

Kartel memangsa dalam durasi

Korupsi membunuh satu kali

Kartel membunuh lagi, dan lagi

                Korupsi pasti dibenci      

                Kartel mungkin masih  dapat simpati

                Koruptor sudah pasti dibenci

                Kartel masih belum dapat dimengerti

KPK punya jutaaan Mata-Mata

KPPU juga punya puluhan juta

Namun, di KPPU mereka buta

Karena kartel perlu nalar diatas rata-rata

                KPK sudah membentuk banyak pasukan

                KPPU masih berjuang dari para militan

                KPK sudah dipercaya dalam anggaran

                KPPU sudah mendapat berbagai saran.

Karenanya, Kartel wajib kita musuhi

Wajib, seluruh masyarakat berkontribusi

Meski, tak semanis berita korupsi

Meski belum langsung dilarang dalam kitab suci

Kartel perlu interpretasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun